Tabelsimbol sequece diagram. Setidaknya terdapat 11 komponen yang dimiliki oleh sequence diagram, berikut masing-masing penjelasannya. 1. Aktor. Aktor memperlihatkan sebuah entitas yang terdapat di luar dari sistem serta dapat berinteraksi dengan sistem. Aktor ini dapat berinteraksi baik dengan perangkat lunak maupun dengan perangkat keras.
AHSalah satu contoh alat kolaboratif online yaitu Google drive Karena melalui google drive kita bisa saling bertukar data dan juga dengan adanya izin akses yang diberikan dari user yang membuatnya sehingga google drive sangat cocok digunakan untuk kolaborasi terlebih memang google drive adalah drive yang di simpan pada cloud sehingga tidak khawatir datanya akan hilang Jadi jawaban untuk Alat Kolaboratif Online adalah salah satunya Google Drive Semoga membantu!Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
Carabekerja online dapat membantu Tim dapat saling mengobrol dari mana pun dan kapan pun. Alat bantu olahpesan instan juga memungkinkan berbagi layar untuk pembuatan keputusan cepat. Menyimpan riwayat obrolan dapat membantu mengarsipkan pemikiran yang menghasilkan keputusan. 4. Revisi dokumen secara real-time mengurangi penundaan
Kolaboratif merupakan bagian penting dari setiap lingkungan kerja yang efektif. Hal ini memungkinkan individu untuk berbagi ide dan bekerja sama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan bersama. Kolaboratif juga mendorong kreativitas dan inovasi, serta kerja sama dan kerja tim. Ini menunjukkan bahwa kolaboratif adalah salah satu faktor terpenting dalam kesuksesan terutama dalam lingkup tempat kerja. Bekerja sebagai tim tidak hanya mendorong produktivitas yang lebih baik, tetapi juga membuat hubungan yang sehat antarrekan kerja. Seringkali ketika suatu tim bekerja bersama, mereka lebih efektif dan efisien daripada mereka yang mencoba mengelola proyek yang sendirian. Dengan berkolaborasi, Anda juga dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan Anda di tempat kerja. Selain itu, berbagi ide dan brainstorming sangat membantu untuk mengembangkan solusi unik untuk masalah yang kompleks. Definisi KolaboratifContoh Pengaplikasian dan Manfaat KolaboratifCara Meningkatkan Keterampilan KolaboratifKesimpulan Definisi Kolaboratif Menurut Cambridge Dictionary Kolaboratif adalah proses di mana dua orang atau lebih bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Agar kolaboratif dapat terwujud, semua orang yang terlibat harus mengikuti rencana yang telah dibuat dan bersedia untuk bekerja sama dengan cara berbagi ide dan informasi. Ada beberapa hal penting yang perlu terjadi agar kolaboratif dapat berjalan setiap orang perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan, mereka harus dapat berkomunikasi secara efektif, dan mereka harus dapat saling percaya. Setiap orang perlu menyadari tujuan dan kebutuhan orang lain, dan mereka perlu percaya bahwa kontribusi mereka akan berharga bagi proses untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pengaplikasiannya, kolaboratif tidak terbatas pada satu bidang saja, namun dapat diterapkan di berbagai bidang dan dalam situasi apapun. Berikut ini adalah contoh pengaplikasian dan manfaat kolaboratif di perusahaan. Contoh Pengaplikasian dan Manfaat Kolaboratif 1. Mendorong Pemecahan Masalah Pemecahan masalah secara kolaboratif mendorong sekelompok orang untuk bekerja sama menemukan solusi dari suatu masalah. Dengan bekerja sebagai tim, setiap orang dapat menyumbangkan pengetahuan dan ide mereka untuk proses tersebut. Metode ini sering digunakan, di mana berbagai perspektif diperlukan untuk menghasilkan solusi. Selain itu, pemecahan masalah kolaboratif dapat membantu ketika berhadapan dengan tugas-tugas yang sulit atau menantang. Dengan bekerja sama, individu dapat membangun kepercayaan dan pemahaman yang dapat mengarah pada hasil yang lebih baik. Seperti ketika ada masalah yang terkait perusahaan, orang-orang dari berbagai divisi yang bersangkutan, termasuk manajer dan petinggi perusahaan jika diperlukan, dapat berdiskusi untuk mencari pemecahan masalah agar dapat terselesaikan dengan tepat dan baik. Terkadang, menemukan solusi alternatif hanya dapat terjadi jika Anda menggabungkan pengetahuan dan hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan. Pemecahan masalah yang tepat waktu dan efektif adalah salah satu manfaat kolaborasi yang paling penting. 2. Memungkinkan Individu Saling Belajar Lingkungan kerja kolaboratif membantu individu mendapatkan kesempatan untuk belajar dari satu sama lain. Jenis lingkungan ini mendorong komunikasi dan kolaborasi antara rekan kerja, yang mengarah pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan baru. Selain itu, lingkungan kolaboratif menyediakan jalan keluar bagi karyawan untuk berbagi ide dan perspektif mereka. Pada akhirnya, tempat kerja ini membantu dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi tiap karyawannya. Contohnya, jika ada sesi diskusi atau tukar pendapat, tiap karyawan dapat belajar banyak dari perspektif rekan kerjanya satu sama lain. Dengan begitu, orang-orang dengan pengalaman dan latar belakang pengetahuan yang beragam dapat melihat situasi yang sama dari sudut pandang yang berbeda. 3. Meningkatkan Produktivitas Tempat kerja yang kolaboratif telah terbukti menghasilkan peningkatan tingkat produktivitas individu di dalamnya. Ketika karyawan dapat berbagi ide dan berkolaborasi satu sama lain, mereka lebih mungkin berhasil dalam usaha mereka. Kunci untuk lingkungan kerja kolaboratif yang produktif adalah komunikasi, jika semua keryawan dapat berkomunikasi secara efektif, maka semua orang dapat memperoleh manfaat dari kolaborasi tersebut. Kolaborasi memungkinkan untuk berbagi ide dan pertukaran umpan balik yang mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih baik dan efisiensi yang lebih besar. Selain itu, ketika karyawan merasa seperti mereka adalah bagian dari tim, mereka cenderung berkomitmen pada pekerjaan mereka dan bangga dengan kontribusi mereka. 4. Keterlibatan Tiap Individu Meningkat Keterlibatan karyawan dapat meningkat ketika karyawan merasa menjadi bagian dari upaya kolaboratif. Keterlibatan berkolaborasi mendukung lingkungan di mana karyawan merasa terhubung dengan pekerjaan mereka, kolega mereka, dan organisasi secara keseluruhan. Hal ini biasanya mencakup penetapan tujuan, komunikasi, umpan balik, perencanaan, dan akuntabilitas. Dengan membina hubungan positif ini dalam suatu organisasi, keterlibatan karyawan kemungkinan akan meningkat. 5. Terbentuknya Suasana Tempat Kerja yang Positif Bekerja bersama memungkinkan rekan kerja untuk saling mengenal lebih baik dan membangun hubungan sosial yang kuat. Tempat kerja kolaboratif cenderung lebih produktif dan menyenangkan daripada lingkungan yang terlalu kompetitif. Ini karena mereka menciptakan suasana kepercayaan dan kolaborasi, yang mengarah pada produktivitas kerja yang lebih baik. Dengan menciptakan lingkungan kolaboratif, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, kepuasan, dan loyalitas karyawan. 6. Hierarki Vertikal Dihilangkan Sebelumnya, seorang karyawan mungkin ragu untuk mendekati seseorang dalam tim dengan sebuah ide karena jabatan mereka. Hierarki vertikal mungkin telah menyebabkan seseorang dengan jabatan tinggi menjadi tidak terjangkau oleh karyawan yang ingin mengajukan pertanyaan atau memberikan ide baru kepada mereka. Namun ketika kolaboratif diterapkan, hierarki vertikal tidak lagi menjadi penghalang untuk berbagi atau mendengarkan ide dari seluruh karyawan. Setiap orang memiliki kesempatan untuk berbagi pemikiran mereka. Setelah mengetahui contoh pengaplikasian dan manfaat kolaboratif di perusahaan, berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan kolaboratif Anda 1. Jadi Pendengar yang Aktif Menjadi pendengar yang aktif bukan hanya sekadar mendengar apa yang orang lain katakan. Seorang pendengar yang aktif mendengarkan tanpa menghakimi dan mengklarifikasi makna di balik apa yang orang lain katakan, sehingga mereka sepenuhnya memahami maksud yang disampaikan. Mendengarkan secara aktif juga berarti selaras dengan komunikasi nonverbal. Perhatikan bagaimana orang berkomunikasi dan apa yang dikatakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara orang lain. Misalnya, jika seseorang gelisah atau mereka kesulitan menjaga kontak mata, mereka mungkin gugup atau tidak nyaman dengan situasi tersebut. Pertimbangkan hal itu saat mendengarkan apa yang mereka katakan dan pastikan Anda memiliki respons yang tepat berdasarkan komunikasi verbal dan nonverbal mereka. Dengan menjadi pendengar yang aktif, Anda dapat lebih mengenal rekan Anda, memahami mereka, meningkatkan komunikasi dengan mereka, dan membuat kolaborasi menjadi nyaman. 2. Melatih Keterampilan Komunikasi Komunikasi itu penting agar kolaborasi bisa berhasil. Jangan pernah berasumsi bahwa orang sudah mengetahui banyak hal, maka dari itu berikan update secara rutin kepada manajer dan rekan kerja Anda dengan lengkap dan jelas. Jaga komunikasi tetap terbuka di antara rekan Anda dan jangan pernah mengabaikan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas Anda. 3. Kembangkan Emotional Intelligence Emotional intelligence atau kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi Anda, mengenali emosi orang lain dan bereaksi dengan tepat, dan menerapkan emosi Anda pada tugas. Emotional intelligence tidak mudah untuk dikembangkan, maka dari itu, banyak orang memanfaatkan pelatihan pribadi untuk membantu mengembangkan kecerdasan emosional mereka. Kecerdasan emosional yang baik dapat membantu Anda berkolaborasi lebih baik dengan orang lain, lebih memahami perspektif rekan kerja Anda, dan membangun hubungan yang Anda miliki dengan rekan kerja Anda. Kecerdasan emosional biasanya berjalan seiring dengan empati, yang dapat membantu Anda berhubungan dan mengenali tanggung jawab rekan kerja Anda. 4. Cari Perspektif yang Berbeda Penting untuk mengetahui bahwa ada orang lain yang memiliki keterampilan, pengalaman, dan wawasan yang mungkin tidak Anda miliki, tetapi dapat bermanfaat bagi proyek atau tim Anda. Seorang individu di dalam tim yang baik, akan mencari seseorang yang dapat membawa sesuatu yang berbeda ke dalam tim sehingga mereka dapat melihat semua sisi masalah untuk menemukan solusi terbaik. 5. Kenali Orang Lain Saat berkolaborasi dengan orang lain, pastikan untuk mengenali peran orang lain dalam keberhasilan tim. Jangan ragu untuk memuji rekan kerja Anda untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik, baik secara pribadi atau di depan seluruh tim. Pengakuan juga merupakan bagian penting dari keterlibatan karyawan dan dapat membantu menumbuhkan lingkungan yang lebih positif. Jika Anda bekerja dengan orang lain dan memberikan penghargaan di tempat yang tepat, Anda akan menjadi kolaborator yang lebih menyenangkan untuk diajak bekerja sama dan akan membantu membangun budaya kolaborasi tempat kerja yang lebih kuat. 6. Bertanggung jawab dengan Tugas Individu yang baik dalam suatu proyek, atau dalam keadaan apa pun, adalah seseorang yang tidak takut bekerja keras untuk menyelesaikan sesuatu. Tawarkan bantuan jika Anda melihat rekan kerja kesulitan atau mencari bimbingan. Saat Anda bekerja dalam tim, Anda mungkin perlu mendahulukan kebutuhan tim di atas kebutuhan Anda sendiri, seperti membantu rekan kerja dengan porsi proyek mereka. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang Anda ikuti, memenuhi tenggat waktu, dan menghasilkan pekerjaan berkualitas. Jangan sampai aspek sosialisasi kerja sama tim membuat tugas pekerjaan Anda terbengkalai. Jadilah rekan yang dapat diandalkan untuk menyelesaikan tanggung jawab Anda tepat waktu. Dengan melakukan bagian Anda dalam tim, orang lain akan menghargai keandalan Anda dan senang berkolaborasi dengan Anda dalam sebuah tim. Kesimpulan Kolaboratif merupakan salah satu bagian penting dari setiap lingkungan kerja. Dengan berkolaborasi, seorang individu dapat berbagi ide dan bekerja sama dengan rekannya secara lebih efektif untuk mencapai tujuan bersama. Bekerja secara kolaboratif memiliki berbagai manfaat seperti mendorong pemecahan masalah, membuat individu saling belajar, meningkatkan produktivitas dan keterlibatan individu, membuat hierarki vertikal bukan menjadi penghalang antara rekan kerja, hingga terbentuknya suasana tempat kerja yang positif. Tidak lupa untuk mencapai itu semua, juga diperlukan usaha untuk melatih kemampuan kolaborasi Anda dengan cara yang mudah, seperti menjadi pendengar yang baik, melatih komunikasi, hingga bertanggung jawab dengan tugas yang Anda miliki. Dengan berkolaborasi, Anda akan menjadi rekan kerja yang lebih menyenangkan untuk diajak bekerja sama dan akan membantu membangun budaya kolaborasi tempat kerja yang lebih kuat di perusahaan. Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.
19 Lisa Buyer. 2 Karakteristik Media Sosial. 2.1 Partisipasi Pengguna. 2.2 Keterbukaan. 2.3 Adanya Perbincangan. 2.4 Keterhubungan. 3 Jenis-Jenis Media Sosial. 3.1 Proyek Kolaborasi. 3.2 Blog dan Microblog.
Pada era teknologi informasi saat ini, ada banyak istilah baru yang kita kenal dalam keseharian, salah satunya adalah apa yang disebut kolaborasi digital. Istilah ini menjadi salah satu tatanan baru dalam masyarakat digital, dimana penerapannya sendiri menjadi sangat penting. Boleh dibilang, ini menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Banyak dari kita saat ini mungkin tak asing lagi dengan segala sesuatu yang berbau’ online, dari belanja online, transportasi online, bahkan belajar online. Ini semua merupakan salah satu perubahan dalam peneraan kolaborasi masyarakat digital. Kolaborasi digital sendiri, secara konsep dapat diartikan sebagai suatu kerjasama untuk berbagi informasi dan menghasilkan tujuan bersama. Jadi konsep ini memungkinkan penggabungan beberapa industri sekaligus. Beberapa pelaku industri dengan menggunakan sebuah teknologi, misalnya aplikasi atau perangkat lain yang berkaitan dengan teknologi untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan masing-masing. Dalam konsep kolaborasi di era digital saat ini, banyak bermunculan perangkat lunak atau platform yang bisa digunakan sebagai media untuk melakukan kolaborasi dalam masyarakat digital. Adapun beberapa perangkat lunak dan platform yang digunakan dalam teknologi kolaborasi digital, diataranya 1. Aplikasi Rapat Online Aplikasi rapat online umumnya dapat berjalan di berbagai perangkat, termasuk komputer pribadi, seluler atau berbasis web yang diakses melalui internet menggunakan browser. Selain itu, aplikasi rapat online juga perlu memiliki sistem keamanan yang baik agar kerahasiaan dan privasi pengguna dapat tetap terjaga. Beberapa contoh software yang dapat digunakan sebagai aplikasi rapat online termasuk Zoom, Googlemeet, cisco webex, Skyoe dan Facetime. 2. Aplikasi Pengirim Pesan Instant Messenger Saat bekerja dengan sebuah tim, tentunya kita membutuhkan cara untuk saling berkomunikasi dengan sesama anggita tim. Tidak hanya melalui rapat online, tetapi juga melalui pesan singkat. Pesan-pesan ini dapat dikirim melalui obrolan klub atau secara langsung dalam tim. Baca juga Pengertian dan Jenis Kolaborasi Digital Untuk menampung pesan-pesan yang akan dikirimkan itu tentunya kita membutuhkan sebuah perangkat atau platform. Saat ini, siapa yang tidak kenal dengan WhatsApp, Line, ataupun Telegram. Kesemuanya ini, saat ini menjadi aplikasi pengirim pesan yang paling banyak digunakan. 3. Aplikasi Pengelola Email Seperti namanya aplikasi pengelola email digunakan untuk menerima, membaca, mengirim dan mengelola email. Aplikasi ini secara tidak langsung akan memberikan kenyamanan bagi penggunakanya. Beberapa aplikasi pengelola email mengizinkan pengguna menerima, membaca, dan mengelola email dari beberapa alamt email berbeda. Saat ini, aplikasi pengelola email yang dikenal dan banyak digunakan diantaranya Mailbird, Hiri, Opera Mail, Mozilla Thunderbird dan Microsoft Outlook. 4. Perangkat LUnak Desain Saat ini aplikasi perangkat lunak desain banyak sekali digunakan. Dalam penggunaannya aplikasi ini sudah menggunakan konsep kolaborasi dimana pengguna dapat melakukan kolaborasi yang menangani sebuah pekerjaan secara bersama-sama. Pada aplikasi ini kita juga dapat bekerja, melihat dan mengedit secara bersama-sama. Aplikasi yang digunakan dalam kolaborasi perangkat lunak desain adalah Adobe Creative Cloud. Ini merupakan seperangkat aplikasi dan layanan dari Adobe Inc yang memberikan pengguna akses ke berbagai perangkat lunak yang digunakan untuk desain grafis, pengeditan video, pengembangan web, fotografi, dan lainnya secara bersama-sama. 5. Perangkat Lunak Dokumen Saat kita bekerja dalam tim, adakalanya kita perlu mengerjakan dokumen yang akan diselesaikan bersama. Misalnya seperti siswa yang diberikan tugas untuk membuat sebuah laporan berkelompok. Dalam hal ini, anggota kelompok akan bekerja melengkapi beberapa bagian lalu menggabungkannya menjadi laporan akhir. Saat ini, sudah banyak software yang bisa digunakan untuk membuat dokumen secara kolaboratif. Beberapa aplikasi itu termasuk Google Docs, Office Online Etherpad dan Zoho. 6. Software Tools Saat ini banyak sekali pengembangan software yang bersifat open source yang secara kolaboratis dilengkapi oleh para pengembang. Karena itu, pengembang perlu membagikan pekerjaan yang sudah selesai diposting ulang oleh pengembang lain. Hal yang sama terjadi pada saat sedang mengerjakan proyek pengembangan perangkat lunak, akan sering terjadi kolaborasi dengan anggota tim lain. Nah, disinilah dibutuhkan aplikasi untuk berbagi kepada rekan satu tim. Ada banyak layanan di luar sana yang menyediakan tempat untuk menempatkan perangkat lunak yang sudah dikembangkan untuk diteruskan kepada pihak lain. Beberapa aplikasi itu meliputi GitHub, BitBucket, Gitlab dan Fobugs. Please follow and like us
YcojdPT.