Padamusim hujan mereka mula turun ke sawah dan pada musim panas, padi sudah menguning untuk dituai. Jika Ujang dan Dia hanya seorang diri di tengah sawah dan terdedah pula kepada penglihatan dan ancaman bahaya. Siapa dalam pesawat pengebom itu, mungkin akan menyangkanya seorang komunis yang cuba melarikan diri dan dia akan menjadi sasaran

91% found this document useful 54 votes76K views49 pagesDescriptionRangkuman materi Bahasa Indonesia Kelas 5 SDCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?91% found this document useful 54 votes76K views49 pagesRangkuman Bahasa Indonesia Kelas 5 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 13 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 20 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 24 to 45 are not shown in this preview.

Buatlahsebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan ketika siap disantap menjadi nasi. Dalam karanganmu pastikan kamu juga menceritakan : Proses yang terjadi di sawah ketika petani menanam padi, dan interaksi petani dengan lingkungan alam. – Libur telah tiba! Tapi biasanya, saat masuk nanti kamu akan diminta untuk membuat sebuah karangan lho. Maka dari itu yuk simak contoh tugas karangan liburan yang kita ketahui, seperti sudah menjadi tradisi sekolah terutama pelajaran Bahasa akan mendapat tugas untuk membuat karangan tentang kegiatan kita selama liburan sobat tinggal tulis aja semua kegiatan yang sobat lakuin pas liburan, jangan takut nggak menarik atau penting sobat memilih kata-kata dan menjelaskannya dengan tepat, pasti akan jadi menarik juga untuk kalau sobat bingung memulai dari mana, ini kami ada beberapa contoh karangan liburan sekolah yang bisa sobat jadikan Tugas Karangan Liburan Sekolah1. Liburan Sekolah di Rumah Membantu Ibu2. Liburan ke Rumah Nenek3. Berlibur ke Pantai4. Berkunjung ke Kebun Binatang5. Berkemah di Halaman Rumah Bersama Keluarga6. Liburan Sekolah ke Rumah Kakek dan Nenek7. Liburan Sekolah Bersama Sepupu8. Berkeliling Ubud di Hari Liburan Sekolah9. Wisata di Wahana Air Tanjung BenoaTanya Jawab Seputar Contoh Karangan Cerita1. Apa Itu Karangan Cerita?2. Bagaimana Cara Membuat Karangan Cerita Yang Baik?3. Bagaimana Cara Menyusun Alur Cerita Yang Baik?4. Bagaimana Cara Menggambarkan Karakter Dalam Karangan Cerita?5. Bagaimana Cara Menggunakan Bahasa Yang Indah Dalam Karangan Cerita?6. Mengapa Liburan Itu Penting?7. Cerita Pendek Termasuk ke Dalam Karangan Apa?KesimpulanContoh Tugas Karangan Liburan SekolahBerikut adalah beberapa contoh dari tugas karangan cerita bertema liburan sekolah1. Liburan Sekolah di Rumah Membantu IbuFluxFactory via CanvaLiburan Sekolah di Rumah Membantu Ibuliburan semester yang lalu,saya tidak pergi kemana-mana. saya hanya di rumah saja dan melakukan kegiatan saya seperti biasa kecuali sepergi ke rumah saya membantu ibu saya memasak kue untuk tahun baru. ketika saya membantu ibu,saya terlalu lama memanggan kue sehingga kuenya gosong. ibu memarahi saya dan menyuruh saya untuk mengulang membuat kue dari awal. saya malu,karena saat kami membuat kue,sepupu saya melihatnya dan menertawai saya. akhirnya dia pun membantu saya membuat kue. setelah membuat kue,saya membersihkan rumah,mencuci piring dan menyapu halaman. semua pekerjaanku dibantu oleh sepupu saya sehingga semuanya terasa demi hari berlalu tak terasa sepi di rumah karena sepupku yang riang ini. walaupun saya hanya di rumah membantu orang tua saya,saya tidak merasa bosan karena sepupu saya. itulah Liburan ke Rumah NenekJupiterimages via CanvaLiburan ke Rumah NenekLiburan kali ini sangat berkesan bagiku. Aku diajak ayah berlibur ke rumah nenek di sebuah desa di Kabupaten Solok, Sumatera sudah lama aku tidak berkunjung ke desa nenek. Maka kesempatan berlibur ke rumah nenek sangat menggembirakan delapan pagi aku berangkat bersama ayah. Ayah mengendarai motor dan aku membonceng di belakang. Setelah menempuh sekian puluh kilometer, akhirnya kami sampai di rumah harinya, aku diajak keponakan ayah untuk pergi ke sawah nenek. Kebetulan hari itu nenek lagi panen nenek tidak jauh dari rumah. Beberapa menit saja aku sudah sampai di lokasi sawah orang sedang memanen padi di sawah nenek. Ada yang menyabit padi. Ada pula yang merontokkan butir padi dengan alat perontok ketiga, aku diajak ayah ke rumah teman lamanya di pinggiran Danau teman ayah berada di pinggiran danau sehingga dengan leluasa dapat menyaksikan keindahan danau terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba di Sumatera berikutnya aku lalui dengan menyenangkan. Ikut bergabung bermain bersama teman di desa mereka sangat ramah dan suka bergaul. Aku merasa seakan-akan sudah lama bergaul dengan terakhir, aku merasa enggan meninggalkan desa nenek. Desa yang subur, penduduknya yang ramah dan suka aku ingin terus berada di desa nenek tetapi itu tidak mungkin. Sore hari aku pulang kembali ke rumah bersama penuh aku berada di rumah nenek menjalani masa libur. Pengalaman yang sangat ada kesempatan liburan sekolah pada masa berikutnya, aku meminta pada ayah agar kembali berlibur di rumah Berlibur ke PantaiMbolina via CanvaBerlibur ke PantaiPada hari Kamis setelah Idul Fitri, tepatnya pukul pagi, aku dan keluargaku berlibur ke Pantai kami berangkat ke pantai Carita, aku mempersiapkan makanan dan minuman untuk kami nikmati di keluargaku mempersiapkan kendaraan yang akan kami pakai. Setelah semuanya siap, kami langsung berangkat menuju pantai di perjalanan, aku sangat kagum dengan keindahan alamnya. Jalannya yang berkelok-kelok seperti gelombang, sawahnya yang berjejer dengan rapih, dan suasana pegunungan yang sangat begitu besar Karunia yang telah Allah berikan untuk kita semua. Sesampainya di pantai, kami langsung mencari tempat yang hari itu cuacanya cukup panas jadi kami harus mencari tempat yang nyaman untuk mendapatkan tempat yang cocok, aku dan sepupuku langsung bergegas menuju langsung berenang sambil menikmati deburan ombak yang menghampiri tubuh aku sedang menikmati suasana pantai, tiba-tiba aku mendengar suara seseorang meminta tolong. “ Tolong……tolong…….!” Ternyata suara itu adalah suara terkejutnya aku melihat ia terbawa ombak. Aku dan orang-orang disekitar langsung menolongnya. Aku melihat wajah sepupuku begitu pucat, ia takut sekali kejadian itu, orang tuaku meminta kami untuk berhenti berenang dan segera membersihkan badan kami yang penuh dengan tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kembali. Tentu saja kami mengikuti permintaan kami pulang, tak lupa kami menikmati makanan dan minuman yang telah kami persiapkan dari semuanya merasa puas bermain, kami memutuskan untuk segera kali ini memberikan kenangan tersendiri bagiku. Semoga aku tidak akan mengalami musibah yang menimpa Berkunjung ke Kebun BinatangKali9 via CanvaBerkunjung ke Kebun BinatangPada waktu liburan sekolah saya beserta keluarga saya berencana untuk berlibur bersama pergi berlibur ke Kebun Binatang Surabaya yang terletak di kota Surabaya,Jawa yang kunanti pun datang, kami pun menyediakan barang barang yang diperlukan, di sana jarak yang kami tempuh dari Bangkalan kurang lebih 40 KM jalan yang kami tempuh sangat jauh dan melalui jembatan terpanjang se Asia Tenggara yaitu jembatan melewati beberapa puluh kilometer jauhnya perjalana kami pun telah sampai diKebun Binatang Surabaya disana hewan-hewan di masukkan kedalam hanya boleh melihat hewan-hewan yang berkeliaran itu dari luar kandang, itu pun kita tidak boleh sekali-kali terlalu dekat dengan pagar kandang dan harus tetap berjalan bersama rombongan dan tidak boleh sekali memisahkan diri kalau tidak mau Safari 2 ini ditujukan untuk melindungi hewan-hewan liar atau hewan-hewan yang hampir punah karena ulah manusia yang tidak bertanggung sebagai generasi muda seharusnya melindungi hewan-hewan tersebut bukannya merusak dan mengusik habitatnya agar anak cucu kita dapat melihatnya di kemudian hewan ditempatkan dilahan yang berbeda-beda dan dibatasi oleh dinding, dan pagar besi yang sangat pengunjung merasa aman dan setiap kandang terdapat penjaga sendiri sendiri untuk menghindari hal-hal yang tidak di sana sangatlah panas tempatnya pun sangat luas sekali hingga terasa lama dan panjang saya mengelilingi Kebun Binatang Surabaya akhirnya kami menemukan tempat yang tepat untuk sejenak mengistirahatkan badan haripun menjelang petang kami bergegas untuk kembali pulang perjalanan kerumah saya melihat matahari tenggelam yang begitu indah dari atas jembatan hari yang menyenangkan selain berlibur ke Kebun Binatang Berkemah di Halaman Rumah Bersama KeluargaSkynesher via CanvaBerkemah di Halaman Rumah Bersama KeluargaKarena terlalu malas untuk keluar rumah, selama liburan sekolah kemarin saya memutuskan untuk tidak melakukan karena saya tidak mau bergerak atau melakukan suatu kegiatan, melainkan karena di luar panas dan jalanan banyaknya orang yang berkunjung ke tempat wisata pada saat liburan sekolah, banyak terjadi di rumah saya sama serunya dengan teman-teman saya, meskipun saya tidak mengunjungi tempat wisata yang memiliki banyak kegiatan menyenangkan di rumah yang mungkin saya lakukan bersama orang tua dan adik-adik pekarangan kami banyak pohon-pohon besar yang rindang, yang sangat besar. Halaman rumah digunakan untuk saya mendirikan tenda merah, dan saya membangun tenda biru. Tenda merah milik ibu dan adik perempuan saya, sedangkan tenda biru ditempati oleh ayah, saya, dan adik laki-laki juga menyiapkan banyak perlengkapan berkemah selain tenda pada hari itu. Pada malam harinya, kami membuat api unggun dan memasak makan malam di sampingnya. Ayah saya bermain gitar sementara dua adik saya semua menggunakan kantong tidur untuk tidur di tenda pada malam hari. Selain itu, malam pada saat itu agak sekitar jam 5 pagi, kami terbangun. Ibu membuatkan teh panas untuk kami semua sambil menunggu matahari orang tua kami keluar dari pekerjaan, kami menghadiri beberapa kamp. Saya bersenang-senang berkemah bersama keluarga karena itu adalah pengalaman yang sangat berharap liburan sekolah yang akan datang akan lebih Liburan Sekolah ke Rumah Kakek dan NenekNd3000 via CanvaLiburan Sekolah ke Rumah Kakek dan NenekProgram liburan sekolah tahun ini sangat menyenangkan. Saya menghabiskan dua minggu di rumah kakek nenek saya di Kota benar-benar merindukan kakek-nenek saya karena saya sudah lama tidak bertemu mereka. Agar tidak kehabisan, saya membeli tiket kereta jauh-jauh Jakarta ke Semarang, perjalanan kereta memakan waktu sekitar enam jam. Ada beberapa lokasi menarik di sepanjang rute, yang membuat perjalanan menjadi sangat saya pertama kali datang, mereka menyajikan berbagai makanan favorit saya, antara lain lumpia, tahu petis, bakso tahu, dan lauk panas di luar, ada juga campuran es yang sangat enak dan menyejukkan untuk dinikmati. Nenek telah menyiapkan ruang unik untukku yang diperaboti dengan selera mengatur barang-barang saya di rak-rak di kamar dan di lemari. Tubuh saya terasa sangat nyaman di tempat tidur begitu saya berbaring di bangun jam empat dan bergegas ke kamar mandi. Setelah makan malam, kakek nenek mengajak saya berjalan-jalan ke pasar makanan malam terdekat. Ada makanan enak yang dijual di menyiapkan sarapan yang enak untukku di pagi hari. Nenek selalu mendapatkan preferensi sangat mengagumi kakek-nenek saya. Saya akan kembali untuk melihat mereka selama liburan saya Liburan Sekolah Bersama SepupuZinkevych via CanvaLiburan Sekolah Bersama SepupuSaya mempunyai sepupu bernama Anne, dia merupakan anak bibi saya dari pernikahan sebelumnya dengan orang kota Inggris Manchester, Anne tinggal. Selain itu, dia sedang berada di Indonesia untuk liburan musim panasnya saat musim panasnya jatuh bersamaan dengan liburan sekolahku. Anne tinggal di rumah neneknya di Yogyakarta selama dia berada di Indonesia. Saya senang akhirnya bertemu jika dia tidak berbicara bahasa Indonesia dengan baik, dia dapat memahami apa yang saya yang sama berlaku untuk saya, yang tidak pandai bahasa Inggris. Akibatnya, kami berbagi pengetahuan satu sama mampir ke Kebun Binatang Gembira Loka, Candi Prambanan, dan Malioboro saat berada di Yogyakarta. Di banyak tempat wisata, kami mengambil banyak cuaca saat itu sangat cerah, jadi kami bisa puas hanya dengan membeli banyak kenang-kenangan untuk dikirim ke teman-temannya yang tinggal di Manchester. Sementara saya terlalu malas untuk membawa tas besar, oleh karena itu saya tidak membeli sudah bersama selama sekitar dua minggu, dan itu sangat Anne menikmati liburan musim panas yang panjang, dia tidak dapat menghabiskan banyak waktu di Indonesia karena harus bepergian ke tempat berada di sekolah bersama Anne, dan aku tidak sabar menunggu sampai liburan berikutnya. Anne berjanji akan kembali ke Indonesia saat liburan Berkeliling Ubud di Hari Liburan SekolahStewart Watson via CanvaBerkeliling Ubud di Hari Liburan SekolahSaya bepergian ke Ubud selama musim panas. Wilayah ini berada di Pulau Bali Kabupaten pengunjung mancanegara yang juga mengenal Ubud selain wisatawan Suci Wenara Wana yang sering dikenal dengan Monkey Forest adalah perhentian pertama saya di wisata populer ini adalah hutan suci dengan banyak monyet. Monyet-monyet itu dihormati dan dilindungi oleh penduduk setempat. Saya harus bermain dengan monyet di menggunakan pisang yang saya beli di sana untuk memberi makan monyet. Berfoto bersama monyet, jangan berjalan-jalan di sekitar hutan monyet. Karena banyaknya pepohonan yang rindang, suasananya luar biasa melewati Monkey Forest sebelum melanjutkan ke Pura Taman ini sangat menarik, dan di depannya terdapat sebuah kolam yang menjadi rumah bagi banyak bunga teratai. Saya melanjutkan dengan pergi ke terasering Tegalalang. Ada hamparan luas pemandangan sawah terasering yang kembali ke hotel untuk beristirahat karena hari sudah sore. Keesokan harinya, saya melakukan perjalanan lagi ke Pura Tirta Hindu sembahyang di lokasi yang terkenal dengan mata airnya memiliki banyak kenangan indah liburan saya ke Ubud, meskipun masih banyak situs yang belum saya kunjungi. Saya berharap dapat mengunjungi tempat-tempat wisata tambahan selama liburan sekolah Wisata di Wahana Air Tanjung BenoaAgung Kirana via CanvaWisata di Wahana Air Tanjung BenoaSaya membuat liburan perjalanan untuk liburan sekolah saya, termasuk penginapan di Bali, beberapa hari ingin melakukan perjalanan melalui Tanjung Benoa. Semua jenis olahraga air dan wisata bahari sangat populer di Benoa memiliki berbagai macam tempat wisata, antara lain pantai, pulau penyu, hutan bakau, dan lainnya. Saya mencoba mengoperasikan jet ski begitu sampai di Tanjung sama seperti mengendarai sepeda motor, tapi di atas air. Selain itu, saya bereksperimen dengan parasailing dan banana boat. Meski sangat bersemangat, rasanya terus mencoba hal-hal ini meskipun panas. Saya kemudian pergi ke pulau tempat penyu berkembang biak. Ada banyak penyu hijau yang merupakan hewan langka juga ada di sana. Ada beberapa ukuran kura-kura ini. Saya diizinkan memotret kura-kura sambil ini sangat ideal untuk liburan keluarga atau untuk digunakan bersama anak-anak. Saya naik perahu berlantai kaca di orang dewasa dapat ditampung di atas kapal. Bisa naik glass bottom boat dimana saya bisa melihat dasar laut membuat saya sangat menggunakan perahu motor untuk melakukan perjalanan ke hutan bakau setelah senang dengan berkeliling hutan bakau dengan pemandu wisata di sisi saya. Dia memberi saya beberapa penjelasan. Untuk perjalanan saya ke Tanjung Benoa, saya cukup yang saya impikan akhirnya terwujud. Saya sangat menghargai bahwa orang tua dan saudara perempuan saya ingin membayar liburan Jawab Seputar Contoh Karangan CeritaBerikut kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang biasa dipertanyakan1. Apa Itu Karangan Cerita?Karangan cerita adalah sebuah bentuk karangan yang menceritakan sebuah peristiwa atau kisah baik yang fiktif maupun Bagaimana Cara Membuat Karangan Cerita Yang Baik?Cara membuat karangan cerita yang baik adalah dengan menentukan tema dan tujuan dari cerita tersebut, mengembangkan plot yang menarik, menciptakan karakter yang kuat, menggunakan bahasa yang indah dan mengacu pada aturan tata bahasa yang Bagaimana Cara Menyusun Alur Cerita Yang Baik?Cara menyusun alur cerita yang baik adalah dengan menentukan permasalahan atau konflik dalam cerita, mengembangkan plot yang menarik dan membuat pembaca merasa penasaran, serta menyelesaikan konflik tersebut dengan baik dan Bagaimana Cara Menggambarkan Karakter Dalam Karangan Cerita?Cara menggambarkan karakter dalam karangan cerita adalah dengan menggunakan deskripsi fisik dan sifat karakter, serta menunjukkan bagaimana tindakan dan percakapan karakter tersebut mencerminkan Bagaimana Cara Menggunakan Bahasa Yang Indah Dalam Karangan Cerita?Cara menggunakan bahasa yang indah dalam karangan cerita adalah dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan bermakna, mengacu pada aturan tata bahasa yang benar, dan menciptakan suasana dan nuansa yang sesuai dengan cerita yang Mengapa Liburan Itu Penting?Berlibur akan memberikan kamu waktu untuk beristirahat dengan melakukan banyak hal yang kamu sukai dan tentunya menyenangkan yang bahkan tak sempat dilakukan pada hari kerja atau Cerita Pendek Termasuk ke Dalam Karangan Apa?Cerpen atau cerita pendek masuk ke dalam jenis karangan prosa yang bersifat itu tadi beberapa contoh karangan pengalaman liburan sekolah singkat tapi menarik yang bisa sobat jadikan bahan referensi untuk membuat karangan liburan sekolah versi sobat sendiri.

ContohParagraf Narasi - Salah satu bentuk karangan yang sering dibuat adalah karangan narasi. Mungkin saja beberapa dari kamu masih belum atau kurang memahami apa yang disebut dengan karangan narasi. Pada artikel kali ini selain akan dibahas tentang contoh narasi akan ada pembahasan tentang apakah narasi itu sendiri sehingga akan dengan mudah untukmu untuk membuat karangan narasi sendiri.

Dari kiri Hiromi Yoshiwara, Nozomi Kurahashi dan Asako Suzuki Tajuk karangan ini ialah makanan dan pemakanan dalam budaya melayu. Saya memilih tajuk ini kerana makanan melayu ialah salah satu ciri-ciri dalam budaya melayu. Budaya Melayu ialah budaya utama di Malaysia di samping budaya Cina, budaya India. Budaya Melayu terdiri daripada berbagai-bagai unsur, misalnya bukan sahaja makanan, bahkan pakaian, perumahan, seni dan agama Islam. Antara unsur-unsur ini, makanan Melayu menarik bagi saya kerana ada pelbagai jenis dan saya fikir makanan ada perkaitan dengan unsur-unsur yang lain, contohnya berkaitan dengan agama Islam dan cuaca di Malaysia. Unsur-unsur ini berbeza dengan unsur-unsur di dalam budaya Jepun. Oleh itu, saya boleh melihat perbezaan makanan Melayu dengan makanan Jepun dan mengetahui kenapa ada perbezaan. Sungguhpun ada perbezaan, ada persamaan juga. Kedua-dua budaya Melayu dan budaya Jepun ialah salah satu budaya Asia. Berdasarkan perbandingan di antara makanan Melayu dengan makanan Jepun, saya akan menerangkan apakah ciri-ciri makanan Melayu. Karangan ini dibahagikan kepada 5 bahagian yang utama. Pada bahagian pertama, saya menjelaskan tentang makanan Melayu dari segi bahan-bahan, cara masak, cara makan dan lain-lain. Dalam perbandingan dengan makanan Jepun, persamaan utama bahawa nasi ialah makanan utama. Selepas itu, Pada bahagian kedua, saya menerangkan pengaruh unsur budaya dalam makanan Melayu, terutamanya agama Islam. Seterusnya, dalam bahagian yang sama, saya menerangkan budaya makanan Melayu sebagai adat Melayu. Pada bahagian ketiga, saya menulis tentang makanan Hari Raya, terutamanya di Kedah. Di samping itu, saya membandingkannya dengan makanan perayaan di Jepun. Pada bahagian keempat, saya menulis tentang makanan dan pemakanan kenduri arwah yang diadakan di Kedah selepas Hari Raya. Akhirnya, saya meringkaskan ciri-ciri makanan Melayu di samping perbandingan makanan Jepun yang dituliskan pada bahagian-bahagian terdahulu. Bahagian 1 Ciri-ciri Makanan Melayu Pertama sekali, saya menerangkan ciri-ciri makanan Melayu dari segi bahan-bahan. Makanan utama ialah nasi yang dimakan dengan pelbagai jenis lauk-pauk. Ini ialah persamaan utama antara makanan Melayu dan makanan Jepun. Kedua-dua negara ini ada di Asia dan nasi ialah makanan utama di banyak negara atau bangsa di dalam Asia. Di kedua-dua negara, penanaman padi boleh ditani sebab iklim tropika dan iklim sederhana amat penting sebagai pertanian utama. Pemandangan kawasan sawah padi Gambar 1, biasanya di kampung lebih kurang sama. Bahkan, perbezaan cuaca ini menyebabkan perbezaan bahan-bahan di antara Malaysia dan Jepun. Walaupun nasi ialah makanan utama, jenis padi berbeza antara padi di Malaysia dan padi di Jepun. Selain daripada perbezaan padi, ada perbezaan yang lain. Cili, kelapa santan, ubi kayu dan pandan Gambar 2 ialah tumbuhan-tumbuhan utama yang biasanya tidak dimasak sebagai bahan makanan utama di Jepun. Tumbuhan-tumbuhan ini sesuai dengan iklim tropika untuk pertanian. Oleh itu, di Malaysia bahan-banan begini senang didapati dan dimakan. Makanan contoh yang dimasak dengan bahan-bahan ini ialah sambal yang ada pelbagai jenis, kari, nasi lemak, kuih seri muka, kuih lapis dan lain-lain. Sebaliknya, bahan-bahan yang senang didapati di Jepun dan tidak ada di Malaysia ialah Soba, atau sejenis biji-bijian, plam Jepun, ceri Jepun, bahan-bahan laut dan lain-lain. Gambar 1 Gambar 2 1 Cili; 2 Kelapa dan Santan; 3 Daun Pandan; 4 Ubi Kayu Oleh itu, ciri-ciri cita rasa makanan juga berbeza. Dalam cita rasa makanan Melayu, pedas dan manis sangat penting. Makanan Melayu berasa pedas sebab utamanya dimasak dengan cili. Masam dan masin juga ada, contohnya mangga muda dan ikan masin. Pelbagai jenis rempah ada peranan yang penting dalam cita rasa makanan Melayu. Masak dengan beberapa jenis rempah dalam satu makanan, contohnya kari. Banyak makanan Jepun berasa tidak pedas atau tawar berbanding dengan makanan Melayu. Bangsa Jepun gemar rasa tawar berbanding dengan makanan lain dan rempah pun jarang dimasak kerana ramai orang Jepun gemar makan makanan dengan rasa asal yang dipunyai bahan makanan itu. Banyak masakan Jepun dimasak dengan Dashi, atau air masak yang dimasak sekali dengan bahan-bahan contoh ikan kering atau rumpai laut. Dalam bangsa Melayu, ada perbezaan bergantung kepada kawasan-kawsan di Malaysia. Makanan Kelantan kurang pedas berbanding makanan tempat yang lain. Di setiap tempat-tempat, ada ciri-ciri cita rasa yang digemari. Cara masak biasa menggoreng, membakar, merebus serta mengukus dan ini bersama dengan cara masak di Jepun juga. Tetapi, perbezaan dengan cara masak di Jepun ialah banyak minyak digunakan bila menggoreng makanan Melayu. Antara masakan Jepun, ada banyak makanan yang dibakar contohnya ayam bakar macam Teriyaki, ikan bakar macam shioyaki, antara makanan Melayu banyak bahan digoreng. Banyak buah-buahan berbeza sebab iklim tropika, buah-buahan yang boleh ditanam berbeza. Buah-buahan tropika yang biasa dimakan di Malaysia dan jarang dimakan di Jepun ialah durian, mangga, manggis, rambutan, duku, nangka, laici dan lain-lain. Beberapa buah-buahan yang sama di antara Jepun dan Malaysia ialah tembikai dan pisang. Banyak kuih-muih dibuat dengan kelapa dan pandan. Seri muka, kuih lapis, dodol kelapa Gambar 3 dan lain-lain ialah kuih yang biasa digemari oleh semua generasi. Gambar 3 1 Kuih Seri Muka; 2 Kuih Lapis; 3 Dodol Salah satu makanan Melayu ialah Satay Gambar 4 [1]. Satay merupakan daging bakar yang dicucuk dengan lidi, dan biasanya dimakan dengan sos kacang, rasanya manis dan pedas sedikit. Daging yang dimasak sebagai satay biasa ayam, lembu, kambing, tetapi selain ini kadang-kadang ada daging arnab, kambing biri-biri dan lain-lain. Satay dibakar dengan api arang batu macam BBQ. Satay Kajang ialah satay yang terkenal kerana sedap dan lebih besar berbanding dengan satay yang lain. Antara makanan Jepun juga ada macam ini, daging ayam bakar yang dibakar dengan api arang batu, namanya Yakitori Gambar 4 [2] . Walaupun nampaknya bersama, rasanya berbeza. Yakitori biasanya dimasak dengan garam atau sos kicap Jepun, Syo-yu atau Tare yang rasanya tidak manis. Biasanya Yakitori merupakan daging ayam tetapi daging babi pun ada dan namanya Yakiton. Gambar 4 1 Satay Kajang; 2 Yakitori Bahagian 2 Makanan Melayu, Budaya dan adat Melayu Dalam bahagian ini, saya menerangkan tentang hubungan makanan Melayu dan budaya Melayu yang lain, misalnya agama, seni, budaya dan sebagainya. Makanan Melayu ada ciri-ciri tentang makanan sendiri, tetapi hubungan unsur yang lain juga menyebabkan ciri-ciri makanan Melayu. Pertama sekali, agama Islam sungguh penting dalam makanan Melayu. Mengikut agama Islam, orang Melayu yang beragama Islam mesti memilih makanan halal Gambar 5, bukan haram. Oleh itu, antara makanan Melayu, babi tidak dimasak dan arak tidak dimasak, sungguhpun arak digunakan sebagai salah satu perasa yang penting. Daging, iaitu ayam, kambing dan daging lembu, harus dimasak mengikut cara halal. Gambar 5 Tanda halal Malaysia Selain itu, perkara lain yang berkaitan dengan Islam ialah Muslim membaca doa sebelum makan makanan untuk bersyukur kepada Tuhan yang memberi makanan kita. Dalam banyak agama dan budaya, ada adat atau peraturan bahawa bersyukur terhadap makanan atau Tuhan sebelum makan. Di Jepun, ada adat bahawa sebelum makan, mengucapkan terima kasih kepada makanan, orang yang masak makanan itu dan orang yang menanam atau berladang bahan-bahan makanan. Oleh kerana itu, walaupun bangsa Melayu dan Jepun ada perbuatan untuk bersyukur sebelum makan yang dianggap persamaan tentang adat pemakanan, tetapi apa yang orang bersyukur terhadap makanan berbeza antara dua-dua kebudayaan. Bila makan makanan, bangsa Melayu pakai tangan kanan dan duduk di atas lantai serta terus letak pinggan di atas lantai. Pada asasnya menggunakan tangan sebelah kiri untuk makan diharamkan, walaupun ramai orang kadang-kadang menggunakan tangan kiri sedikit. Ini ialah salah satu pengaruh agama Islam juga. Orang Jepun biasanya pakai penyepit dengan tangan sebelah kanan dan pegang mangkuk yang ada nasi di dalamnya dengan tangan sebelah kiri semasa makan makanan. Dengan cara tradisional, orang Jepun duduk di atas lantai dan di tepi meja yang rendah, dan makanan diletakkan di atas meja itu. Bahkan, sekarang ini di antara kedua-dua bangsa, ramai orang sudah mengikut cara moden atau cara budaya barat, atau menggunakan kerusi dan meja yang tinggi. Perayaan Melayu pun ada kaitan dengan makanan Melayu. Dalam karangan ini, saya hendak menulis tentang makanan dan pemakanan Hari Raya Aidil Fitri sebagai salah satu hubungan antara perayaan Melayu dan makanan Melayu di dalam bahagian berikut. Bahagian 3 Makanan dan Pemakanan Hari Raya Aidil Fitri Dalam bahagian ini, saya menerangkan tentang makanan dan pemakanan Hari Raya Aidil Fitri. Tahun ini, saya menyambut Hari Raya Aidil Fitri kali pertama. Saya mengikut kawan balik ke kampungnya di Yan, Kedah dan menolong menyedia makanan serta makan makanan Hari Raya. Antara makanan Hari Raya Aidil Fitri yang terkenal, ada ketupat, rendang, lemang, nasi himpit, kuah lodeh dan lain-lain. Kuih raya juga ada pelbagai jenis, misalnya kuih samprit, biskut kacang, biskut gajus dan lain-lain. Gambar 6 1 Ketupat Palas dan Serunding Ayam; 2 Kari Daging; 3 Ketupat Palas Gambar 7 Lemang dan Serunding Ikan Ketupat ialah makanan Hari Raya yang paling terkenal seluruh bangasa Melayu, dimasak daripada nasi atau pulut dan dibungkuskan dengan daun kelapa atau daun palas, selepas itu direbus, atau pulut yang dimasak dahulu dibungkuskan dengan daun palas serta dibentukkan tiga segi. Di kampung, ketupat dimasak macam ini, tetapi sekarang ramai orang muda tidak tahu bagaimana buat ketupat dan beli ketupat yang dimasak atau dibungkus dengan plastik di kedai. Ketupat yang saya tolong buat dan makan di Kedah semasa menyambut Hari Raya, berbentuk tiga segi dan dibungkuskan dengan daun palas serta dalamnya ada pulut, bukan nasi atau beras. Di sana, tidak ada ketupat nasi yang menggunakan daun kelapa sebagai pembungkusnya dan berbentuk empat segi. Ketupat ini sering dimakan dengan kari daging lembu, bukan rendang atau kuah lodeh yang sering dimakan dengan ketupat, lontong dan nasi impit. Saya fikir makanan Hari Raya juga ada perbezaan antara negeri-negeri dan kaum-kaum di Malaysia. Di rumah kawan saya, kecuali ketupat dan kari daging lembu, beberapa jenis kuih disediakan untuk sambutan Hari Raya, iaitu kuih samprit, biskut gajus dan biskut kacang Gambar 8. Masak kuih ini kerja anak-anak di rumah kawan saya. Bila masak kuih-muih ini, ketuhar Gambar 9 yang saya tidak pernah tengok digunakan. Selain kuih-muih yang dibuat di rumah ini, banyak jenis kuih raya dibeli di kedai, contohnya kuih bahulu, kek coklat, biskut coklat, biskut siput, biskut nanas dan sebagainya Gambar 10. Makanan dan kuih-muih ini dimasak sebelum Hari Raya. Gambar 9 Ketuhar lama untuk membakar biskut Hari Raya Pada Hari Raya, ramai orang pergi rumah jiran-jiran, rumah keluarga dan sanak saudara. Di setiap rumah, banyak makanan raya dan kuih raya dihidangkan bila tetamu datang. Banyak rumah telah hidangkan bihun sup, bihun itu biasa berwarna kuning. Saya rasa bihun itu senang disediakan dalam kuantiti yang banyak untuk hidangan tetamu. Bahagian 4 Makanan dan Pemakanan Kenduri Arwah Semasa saya ada di rumah kawan di Kedah, selepas Hari Raya, kenduri arwah diadakan di rumah kawan tersebut. Semalamnya, jiran dan saudara datang rumah, memasak masakan kenduri dan sedia untuk dihidangkan di dalam kenduri arwah. Jiran dan saudara-mara membawa banyak pinggan, bahan-bahan makanan ke rumah kawan tersebut dan bergotong-loyong untuk kenduri. Pada hari kenduri itu, bila ramai saudara dan jiran berkumpul di rumah, makanan dihidangkan kepada orang perempuan dan budak-budak duhulu. Selepas itu, dihidangkan kepada orang lelaki Gambar 11. Semasa ramai orang lain makan, orang dapur terus bekerja, hidangkan makanan dan cuci pinggan yang sudah digunakan. Kerja orang dapur bermula dari semalamnya dan terus hingga ke petang hari kenduri itu. Pada hari ini, saya makan ulam-ulam kali pertama. Ulam ialah sayur-sayuran mentah yang boleh dimakan dengan nasi dan biasa dengan sambal belacan Gambar 12. Di Jepun juga ada sayur-sayuran yang dimakan mentah, tetapi sekarang ini orang Jepun lebih mengemari salad yang merupakan makanan di barat. Oleh itu, makan sayur-sayuran mentah pengalaman baru bagi saya. Saya rasa makan ulam dengan sambal belacan dan nasi enak dan baik untuk kesihatan. Gambar 11 Hidangan dengan banyak pinggan di dalam Kenduri Arwah [Sumber As I Write My Words ] Gambar 12 Ulam-ulaman dan Sambal Belacan [Sumber Ceritaejoy] Bahagian 5 Kesimpulan Ciri-ciri makanan Melayu biasanya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapati di kawasan tropika dan menpengaruhi rasanya. Tambahan pula, agama Islam mempengaruhi pemakanan orang Melayu iaitu hanya makanan halal sahaja dimakan. Seterusnya, cara makan orang Melayu adalah menggunakan tangan. Tetapi antara bangsa Melayu dan bangsa Jepun ada banyak persamaan juga, contohnya makan nasi sebagai makanan utama dan duduk di atas lantai. Ramai orang antara kedua-dua bangsa sudah dimodenkan dan semakin kurang jumlah orang yang mengetahui ciri-ciri tradisional macam masak cara tradisional. Saya fikir kita perlu mementingkan cara tradisional sebagai salah satu unsur yang penting untuk membentuk budaya kita. Hiromi YoshiwaraSahabat dari Jepun
Terlepasdari itu semua, pelajaran dari narasi panjang diatas artinya satu butir beras tidak datang secara tiba-tibamakbendudukada dalam atas meja makan kita. Satu sendok nasi yang kita kunyah melawati bermacam-macam tahapan proses yang panjang. Di setiap tahap proses itu sesungguhnya melibatkan banyak sekali daya dan upaya insan. Pagi itu aku dan Lee Keong bangun awal. Semua barang siap dimasukkan ke dalam beg sandang. Aku mengisi penuh botol berkhemah di zaman pengakap membantu kami agar tidak ada tercicir barang. Sebelum keluar dari bilik aku mengambil pergi bawah meja lalu aku tulis “Isham, Lee Keong was here”.Aku lakukan ini kerana aku pernah terbaca bagaimana Sir Francis Light mencakar namanya di tingkap gelas di rumahnya “Francis Light was here”.Lee Keong memandang apa yang aku buat dengan hairan.“Tulis apa?” Lee Keong bertanya.“Untuk selamat tinggal pada gereja.” Aku menerangkan dan menutup pintu bilik, menapak menuju ke rumah paderi.“Thank you Sir.” Kami berdua mengucapkan terima kasih kepada Father George yang berdiri di muka pintu. Kami tidak berjabat tangan.“Most welcome.” Suara Father muncul dari belakang rumah. “Jangan tertinggal barang.” James beri nasihat.“Terima kasih.” Kami berjabat tangan dan terus bergerak keluar kawasan memandang ke belakang untuk kali merakam dalam ingatan agar satu masa nanti aku akan sampai lagi ke sampai ke hadapan Panggung Odeon. Jalan semakin kedai masih belum dibuka. Kami mengambil jalan Chulia Street. Ini jalan masuk yang juga akan membawa kami ke tengah jalan kami berhenti di kedai kereta sorong India. Secawan teh dan sebuku roti manis untuk sarapan akhir Chulia Street ialah laut dan pangkalan feri. Terpampang nama Pangkalan Raja Tun Raja Tun Uda 1894-1976 ini aku tidak tahu. Sama juga siapa Chulia aku juga tidak aku diajar di sekolah Pulau Pinang ini dibuka oleh Francis Light 1740-1794.Dalam feri aku menoleh ke merasa sedih bercampur gembira meninggalkan Pulau Pinang. Sedih kerana tidak tahu bila lagi aku akan sampai ke pulau Jelebu ke Pulau Pinang bukan dekat. Aku gembira juga kerana berjaya sampai ke Pulau Pinang yang selama ini aku hanya mendengar namanya dari feri kami mencari jalan besar arah ke susah juga kerana ada banyak simpang. Falsafah aku “jika sesat jangan malu bertanya.”“Bang… nak gi Kangar ikut jalan mana bang?” Aku bertanya pada Abang Melayu yang sedang berdiri di tepi deretan kedai.“Hang naik apa? Naik bas? Stesen kat feri sana…hang kena pusing.” Mata abang ini memandang ke arah Lee Keong.“Hitch hike, tumpang kereta orang.” Aku memberi penjelasan sambil tangan aku menunjukkan cara aku menahan kereta.“Ooo, hang kena pi Kepala Batas. Cari kat sana arah Sungai Petani, hang kena lalu Aloq Setaq, baru hang sampai Kangak, Perlis. Hang dari mana?” Abang Melayu bertanya dengan loghat utara yang makin pekat.“Dari Seremban.” Jawapan yang aku fikir tidak mungkin menimbulkan banyak persoalan.“Hang ikut jalan ini ke sana, tunggu kat depan sana.” Tangan abang ini memberi juga kami menapak hingga berjaya keluar dari kawasan pangkalan sampai ke jalan yang jadi sasaran mencari tempat yang strategik untuk berdiri menunggu jip berhenti. Pemandunya Abang Melayu. Aku berlari untuk membuka pintu.“Nak ke mana?” Abang Melayu sekitar 40-an bertanya.“Kangar, Perlis.” Aku menjawab.“Sampai Sungai Petani.” Belum sempat Abang menghabiskan ayat, aku masuk ke dalam jip. Lee Keong masuk duduk di belakang.“Hang scout ka?” Abang bertanya.“Dulu, sekarang tunggu result exam. Nak gi Kangar.” Aku menerangkan.“Ada apa kat sana?”“Cikgu kami, dulu dia ada ajar kami. Nak gi rumah dia.” Aku bercerita.“Hang kena pi Padang Besak, tengok Siam. Tak jauh dari Kangak.” Abang memberi cadangan.“Depan ni Kedah, lintas sungai kita masuk ke Kedah, jelapang padi. Pengeluar padi, saya ni ada kilang mesin padi. Tu pasai pakai jip. Angkut padi di bendang.” Abang ini orang melintas sungai yang tidak besar. Ini sungai sempadan Kedah dengan Pulau mula melihat sawah luas terbentang di kiri dan kanan pernah aku melihat tanah sawah seluas ini. Maka aku faham mengapa Kedah dikenali sebagai Jelapang Padi Malaysia.“Kampung hang ada bendang?” Abang bertanya.“Ada tapi tak luas macam sini.” Aku menjawab sambil menoleh ke belakang melihat Lee Keong sedang memandang ke sawah.“Tak dak Kedah, tak dak beras. Orang Kedah kuat keja bendang, hang nak masuk Sungai Petani atau terus ke Aloq Setaq?. Abang nak masuk Sungai Petani, nak terus jap lagi berhenti.”“Nak terus Aloq Setaq.” Aku menjawab menggunakan loghat utara. Aku menolak pelawaan menyimpang masuk ke Sungai pemilik kilang mesin padi memberhentikan kami di jalan lurus di tepi agak panas. Tapi kami tak lama menunggu sebuah kereta Pakcik Melayu berhenti.“Aloq Setaq, mai masuk. Hang di luaq panas.” Pakcik Melayu membuka pintu.“Tak jauh ke Aloq Setaq, 30 batu. Sejam kita sampai. Hang nak berhenti tang mana?” Pakcik Melayu bertanya.“Tak tau.” Aku aku memandang sawah yang luas sudah mula menguning. Aku nampak kepala orang dalam dilindungi padi. Kemudian kami lalu perkampungan yang bertukar menjadi kawasan pinggir pekan.“Hang ke arah kanan, jalan sikit Pekan Rabu. Depan masjid, abang nak menyimpang ke sana.” Pakcik Melayu memberhentikan kami sambil menunjuk arah rasa kami diberhentikan di jalan utama. Betul. Kami berjalan ke hadapan terus berjumpa dengan masjid yang pernah aku melihat masjid secantik ini. Warna kubah hitam dan dinding putih. Aku rasa ini pastilah Masjid Alor pakcik tadi dilupakan. Kami sampai ke jambatan dan kedai-kedai kami masuk untuk mencari makan. Warung kedai dinding kayu ini bukan menjual makanan tetapi menjual produk menapak lagi hingga berjumpa warung bertulis Nasi Kedah. Aku tak tahu apa itu Nasi dan Lee Keong makan nasi campur ikan kembung dan sayur tauge dengan air kami berdua serupa. Bila kami nak bayar harga pun sama 85 tuan punya warung memandang muka aku kemudian memandang muka Lee Keong.“Hang adik beradik?” Soalan yang pertama kali aku ini tak masuk akal. Mustahil dia tak kenal aku budak Melayu dan Lee Keong budak Cina. Tetapi mungkin kerana makanan kami Warung ini tidak faham. Malah ramai yang belum pernah berhitch hiking tak faham saja tumpang kereta orang. Tuan empunya kereta ini juga tidak yang amat berat ketika aku hitch hiking tahun 1968 bukan beg sandang dan khemah, tetapi dompet aku makin sehari makin bertambah ringan. Kerana itu apa yang kami beli dan makan kami jaga tidak berjalan dengan modal yang ke jalan besar mengarah ke Kangar. Hari makin kiri kanan jalan sawah padi. Aku ingat lagi ketika menunggu kereta aku lihat di sebelah jalan ada aliran dari longkang dan tidak laju seperti air sungai. Aku rasa ini ialah sebahagian daripada parit air untuk ke aku perhatikan aku nampak banyak anak ikan berwarna hitam. Apakah ini anak ikan sembilang atau anak khusyuk memerhatikan anak anak ikan dalam parit tepi berhenti. Kereta berwarna hitam yang agak tua. Pemandu Pakcik Melayu lagi. Dari pakaian pakcik ini, dia bukan pegawai kerajaan atau guru.“Saya nak pergi atas sikit pada Jitra… nak ambil padi.”Pakcik ini sah seorang petani. Tapi dia memiliki di Jelebu tidak ada petani atau penoreh getah yang memiliki kepala aku pakcik ini pasti seorang petani yang kaya.“Di sini, kami dah lama tanam dua kali setahun. Masa rehat tak banyak, tapi ada dapat tambahan.” Pakcik ini petani Jelebu kami menanam padi sekali setahun. Sekarang aku faham mengapa Kedah menjadi Jelapang Padi melintas Jitra. Beberapa batu keluar dari Jitra, pakcik memberhentikan kereta.“Sampai sini, jalan depan turus Kangak. Tak perlu belok belok, kalau hang nak tengok bendang. Ikut sama masuk dalam sawah.” Ajakan pakcik kami masuk ke jalan kecil dalam sawah. Kami di tepi jalan raya. Kiri kanan sekeliling kami sawah menapak. Hari makin panas. Kami cuba mencari pokok untuk air aku sudah panas sawah sama macam panas laut. Tidak ada tempat nak perlu air. Sambil berjalan mata aku mencari-cari kalau ternampak rumah ternampak orang dalam sawah.“Wait here, aku gi tanya paip air.” Aku minta Lee Keong masuk ke dalam bendang mencari sosok yang aku nampak ternampak aku bersuara.“Bang, pakcik boleh tumpang tanya? Ada paip air di sini.” Aku bersuara dengan kuat kerana pakcik ini sedang membongkok memotong rumput.“Ha, apa? Apa hang mau?” Jawapan bangun dari membongkok. Aku melihat jelas sosok ini sudah berumur. Memakai kain sarung diikat sampai ke lutut, berbaju singlet dan kain menutup kepala.“Pakcik, ada paip air dekat sini? Nak cari air.” Aku bersuara kuat kerana mungkin pakcik ini kurang pendengaran.“Hang cari pili? Tak dak pili kat sini no. Hang dari mana? Cari apa kat bendang?” Pakcik tua bertanya.“Cari paip air, kami nak ke Kangar.” Aku menjawab sambil menunjukan botol air aku.“Bendang tak dak pili. Ayak tak da, hang kena jalan ada surau. San ada pili.” Pakcik cuba memberi tahu tak faham apa itu pili. Yang aku cari paip pakcik ini lagi tebal lagi susah untuk aku faham.“Depan ada surau, ada ayak pili.” Sekali lagi dia menyebut pakcik ini meledakkan pertanyaan bagaikan bom untuk aku.“Hang tak mengaji ka?” Soalan meletup dari pakcik tergamam. Mana orang tua ini tahu aku tidak betul aku dah lama meninggalkan kelas mengaji di Surau Cikgu Omar.“Terima kasih pakcik.” Aku mengundur tanpa memberi jawapan kenapa aku tidak lagi mengaji.“No water here…. tak da paip kat sini.” Aku menerangkan apa yang aku dengar dari pakcik berhenti. Kami berkejar ke hadapan. Hal dahaga pemuda Cina yang nak ke Kangar, Perlis.“How long have you been hitch hiking?” Soalan dari sosok yang tahu apa itu hitch hiking.“Almost three weeks.” Lee Keong dari belakang menjawab.“Both, same school.”“Same class, waiting for form five results.” Aku menerangkan.“Where are you staying in Kangar?”“Want to visit our history teacher, she lived at Jalan Pegawai.” Aku memberikan alamat Mrs Ali.“I know that street. I’ll drop you there.”Kami masuk ke pekan Kangar. Pekan ini besar sedikit dari pekan Kuala Klawang. Kami nampak Sekolah Menengah Derma. Sekolah baru untuk Mrs Cina ini membawa kami ke Jalan berterima kasih. Sebelum bergerak pemuda Cina ini berkata “Make sure you visit Padang Besar.”Pintu dibuka bukan oleh Mrs Ali tetapi Azahar yang muncul. Aku kenal baik si Azahar tinggal seasrama di Sekolah Menengah Undang Jelebu SMUJ. Dia tingkatan lima aku tingkatan empat. Dia anak buah kepada Mister Ali Abu Bakar.“Woit Isam, woit Lee Keong. Sampai juga kau ke sini. Mrs Ali belum pulang lagi, dia ada urusan di luar. Masuk mari masuk.” Azahar dengan gembira mengambil beg sandang kami dan membawa di meja makan kami di raikan oleh Mrs Ali yang bertugas separa pegawai belia dan juga tentera wataniah bertugas di luar.“Hisham and Lee, I’m happy to see you.” Suara gembira Mrs Ali guru sejarah dan sains kesihatan SMUJ kini menjadi guru di Sekolah Menengah Derma kami bersembang tentang itu dan ini. Tentang Mister Tay di Jelebu dan murid-murid yang makan, sambil bersembang sambil bercerita.“Pili ni apa?” Aku bertanya.“Mana kau jumpa?” Azahar menanya.“Tadi dalam sawah, ada orang tua cakap pili pili pili, aku tak faham loghat Kedah.”“Pili, paip air laaaa.” Azahar ketawa dan Mrs Ali tersenyum.“Which old man?” Mrs Ali bertanya.“Tadi. I was scared dia tahu aku tak mengaji. Mana dia tahu aku tak mengaji?” Aku mencari penjelasan.“We were looking for air paip.” Lee Keong menambah.“Tak mengaji? Memang hang tak mengaji, di utara, mengaji ertinya sekolah. Kat Jelebu mengaji baca Quran.” Azahar yang sudah fasih dengan loghat utara cuba bercakap seperti orang utara.“Ayaq hang tau? Nyok hang tau?” Azahar terus ketawa mengejek bahasa utara. Mrs Ali hanya makan Azahar datang ke bilik tidur kami. Dia menghisap rokok. Mungkin dia tak mahu Mrs Ali mengetahui yang dia merokok.“Kangar ni tak da apa-apa. Pergi Padang Besar tengok pekan Siam, aku dah selalu pergi. Naik bas tak sampai sejam dah sampai.” Azahar menjadi pemandu pelancong.“Ada apa di Padang Besar? What to see?” Lee Keong bertanya.“Pekan Siam.” Azahar menjelaskan.“Boleh masuk? Takde pasport tak kena tangkap?” Aku itu di atas bantal sebelum lelap aku terbayang pekan koboi Padang di Kedah beri cadangan lawat Padang Cina beri cadangan yang sendiri dah pernah sampai ke Padang dah sampai Kangar tak mencuba menyeludup lintas sempadan tak cukup syarat berjalan.

AdheNegara , 3401406547 (2013) PELAKSANAAN BAGI HASIL PERTANIAN SAWAH DI DESA BUMEN KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Adi Nugroho, 3150408022 (2013) REVITALISASI BANGUNAN CAGAR BUDAYA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2005-2010. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Buatlah sebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan - Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Karyaku Prestasiku Proyek 3, Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan Halo Belajar Karyaku Prestasiku Proyek 3 Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan jawab please ini pentingggg - Tolong yang bisa bantu ​ - Cerita deskripsi perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan - DOC RPP Kelas 5 Tema 3 Sub Tema 4 Pokok Bahasan 1-6 Iin Agustian - Perjalanan Sebutir Beras Dari Meja Makan Hingga Tahta Kekuasaan - Akarasa Karangan kisah padi dari sawah sampai ke meja makan - Proses dari menanam padi sampai menjadi beras Nasi yang Kamu Makan Setiap hari Berawal dari Sawah-Sawah Petani Ini Dari Sawah hingga Meja Makan Proses dari menanam padi sampai menjadi beras buatlah sebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan - Proses dari menanam padi sampai menjadi beras Beras Cap DuaPaus - PROSES PANJANG DARI BUTIRAN NASI… Sebelum menanam padi, petani membersihkan lahan sawah dari rumput-rumput liar. Setelah itu sawah pun di cangkul atau dibajak pakai ditarik kerbau agar tanahnya Kelas V Buku Tema 3 BS Pages 101 - 144 - Flip PDF Download FlipHTML5 BUKU ELEKTRONIK TEMA 3 SDN KESATRIAN 1 Pages 101 - 144 - Flip PDF Download FlipHTML5 Contoh Paragraf Deskripsi dan Narasi tentang Suasana Panen dan Pencemaran Air - buatlah sebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan - UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN - PDF Free Download Gambar Ilustrasi Adalah Gambar Yang Menceritakan Suatu - Gambar Ilustrasi melengkapi cerita rumpang menanam padi - Integritas Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri dan memberikan Course Hero Kelas V Buku Tema 3 BS Pages 101 - 144 - Flip PDF Download FlipHTML5 PDF SONOR DAN BIAS “CETAK SAWAH” DI LAHAN GAMBUT Proses Padi Dari Sawah Ke Meja Makan - Belajar asik - Contoh karangan - Contoh karangan Sistem Morfologi Kata Benda dan Kata Sifat Bahasa Minangkabau - PDF Download Gratis Kelas V Buku Tema 3 BS Pages 101 - 144 - Flip PDF Download FlipHTML5 BUKU ELEKTRONIK TEMA 3 SDN KESATRIAN 1 Pages 101 - 144 - Flip PDF Download FlipHTML5 10+ Contoh Paragraf Narasi Singkat dan Penjelasan Lengkap - Contoh Surat UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN - PDF Free Download BUKU ELEKTRONIK TEMA 3 SDN KESATRIAN 1 Pages 101 - 144 - Flip PDF Download FlipHTML5 Kelas V Tema 3 Buku Siswa-Flip eBook Pages 101 - 144 AnyFlip AnyFlip - SDN INPRES TOPEJAWA 2017/2018 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANRPP KURIKULUM 2013 SDN INPRES TOPEJAWA Kelas Semester Tema Course Hero DOC SOAL USBN PAKET 2 1-45 Sadewa Wenas Arkananta - Teks Narasi Adalah Pengertian Tujuan Struktur 14 Contoh Teks Narasi Adalah Pengertian Tujuan Struktur 14 Contoh RPP Kelas 5 Kurikulum 2013 Revisi 2017 Tema 1 2 3 4 5 - RPP Kurikulum 2013 PDF UPACARA MENANAM PADI DI DESA LAMBEYAN WETAN, KECAMATAN LAMBEYAN, KABUPATEN MAGETAN Proses dari menanam padi sampai menjadi beras proses padi menjadi beras sampai menjadi nasi - YouTube Buku Siswa - Kelas 5 Tema 3 Rev 2017-Flip eBook Pages 101 - 144 AnyFlip AnyFlip UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN - PDF Free Download DOC RPP Kelas 5 Tema 3 Sub Tema 4 Pokok Bahasan 1-6 Iin Agustian - Teks Narasi Adalah Pengertian Tujuan Struktur 14 Contoh UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN - PDF Free Download Latihan Soal PDF √ Karangan Deskripsi Adalah Pengertian, 11 Contoh, Ciri Teks Narasi Adalah Pengertian Tujuan Struktur 14 Contoh 5 Jenis Karangan Berdasarkan Isinya, Pulung, 33, X- 7_001 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Cara menanam padi di sawah Teks Narasi Adalah Pengertian Tujuan Struktur 14 Contoh Pengolahan Padi Menjadi Beras - Sajian Sedap Integritas Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri dan memberikan Course Hero - Contoh karangan Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Subtema 4 Karyaku Prestasiku, Proyek 3 Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan Semangat News Subtema 4 PDF Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Subtema 4 Karyaku Prestasiku, Proyek 3 Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan Semangat News Integritas Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri dan memberikan Course Hero UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN - PDF Free Download Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Karyaku Prestasiku Proyek 3, Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan Halo Belajar Teks Narasi Adalah Pengertian Tujuan Struktur 14 Contoh Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Subtema 4 Karyaku Prestasiku, Proyek 3 Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan Semangat News ANALISIS JENIS KALIMAT BERDASARKAN BENTUK DAN MAKNA PADA KARANGAN NARASI KELAS V SDK TO’E KAMPUNG LOHA MANGGARAI BARAT NUSA T Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Subtema 4 Karyaku Prestasiku, Proyek 3 Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan Semangat News Guru – Cendana News Peran Generasi Petani Milenial di Era Pertanian - Bisnis Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Subtema 4 Karyaku Prestasiku, Proyek 3 Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan Semangat News buatlah sebuah karangan atau narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah ke meja makan​ - Integritas Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri dan memberikan Course Hero 15 Contoh Paragraf Narasi Tentang Petani - - Contoh karangan Jenis Karangan dan Contoh Deskripsi, Narasi, Argumentasi, Eksposisi, dan Persuasi Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Subtema 4 Karyaku Prestasiku, Proyek 3 Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan Semangat News Kohesi dan koherensi dalam karangan narasi guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat, tahun 2014 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN - PDF Free Download RPP Tematik Kelas 5 SD Tema 3 Kurikulum 2013 Revisi 2017 Semester 1 - Pedia Pendidikan RPP K5 T3 ST4 P 1-6 - Contoh karangan ANALISIS JENIS KALIMAT BERDASARKAN BENTUK DAN MAKNA PADA KARANGAN NARASI KELAS V SDK TO’E KAMPUNG LOHA MANGGARAI BARAT NUSA T PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jenis - Jenis Karangan Lawatan ke Kampung Tan Dia Kembali Dikenal di Kampungnya Sendiri - Semua Halaman - National Geographic MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL SKRIPSI buatlah sebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan - PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kohesi dan koherensi dalam karangan narasi guru-guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat, tahun 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bani Achmad Membaca Teks dan Menemukan Pikiran Pokok kelasXIBahasa_Piawai_berbahasa_cakap_bersastra_.. PDF Materi Bahasa Indonesia HASRIANY HAWA - Teks Deskripsi Pengertian, 18 Contoh, Jenis, Ciri, Struktur Narasi pembela ham berbasis korban Berjuang dari Pinggiran by Tifa Foundation - issuu Contoh Jenis Karangan Teks Deskripsi Terbaik SarungPreneur Teks Narasi Adalah Pengertian Tujuan Struktur 14 Contoh 5 Jenis Karangan Berdasarkan Isinya, Pulung, 33, X- 7_001 Bahasa Indonesia 1 untuk SMK/MAK
Penasihat suruhlah rakyat kerajaan Pipit ini untuk mencari bulir-bulir padi yang sudah masak di sawah petani," perintah Raja Pipit Merah kepada penasihatnya. Dikutip dari : Hesti Puji Rastuti, "Kisah Pipit Merah dan Bulir Padi" dalam Kumpulan Cerita Rakyat , Yogyakarta, Cerita Aji Parama, 2007

Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Karyaku Prestasiku Proyek 3, Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan HALO BELAJAR – Berikut disajikan kunci jawaban Proyek 3, Karyaku Prestasiku, untuk Kelas 5 SD/MI. Adik-adik dapat menggunakan kunci jawaban ini sebagai pedoman dalam belajar. Orang tua dan guru juga dapat menjadikan kunci jawaban ini pedoman dalam mengoreksi jawaban siswa. Kunci jawaban berdasarkan pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017, Tema 3 Makanan Sehat, Proyek 3 yang mulai dari halaman 120. Materi pada proyek 3 ini meliputi Kiki dan Lala, Kelinci Tersayang’. Nah, mari kita simak bersama kunci Jawaban Buku Tema 3 Kelas 5 Halaman 120, Karyaku Prestasiku Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan’ berikut! Baca jugaKunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 121, Karyaku Prestasiku Proyek 4, Batik dalam Pecahan Baca jugaKunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 119, Karyaku Prestasiku Proyek 2, Toko Mainan Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan Buatlah sebuah karangan narasi yang menceritakan perjalanan padi dari sawah sampai ke meja makan ketika siap disantap menjadi nasi. Dalam karanganmu pastikan kamu juga menceritakan 1. Proses yang terjadi di sawah ketika petani menanam padi, dan interaksi petani dengan lingkungan alam. 2. Proses yang terjadi ketika petani memasarkan hasil panennya, kepada siapa petani menjual padinya? Ceritakan interaksi yang terjadi antara petani dengan lingkungan sosialnya. 3. Proses yang menceritakan bagaimana beras di pasar bisa sampai ke rumah-rumah dan siap untuk dimasak. Siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut? Interaksi seperti apa yang terjadi dalam proses tersebut? • Tambahkan informasi tentang perbedaan yang dijumpai oleh petani dalam kehidupan sehari-hari ketika ia menanam padi, memanen hasilnya dan menjualnya ke pasar. • Lengkapi ceritamu dengan ilustrasi gambar yang mencerminkan interaksi manusia dengan lingkungan alam dan sosial. Jawaban Kisah Padi dari Sawah ke Meja Makan Sepiring nasi yang terhidang di meja makan, sebelumnya melalui perjalanan yang panjang. Seperti yang kita ketahui bersama, nasi berasal dari padi. Padi ini ditanam oleh para petani di sawah. Inilah perjalanan padi menuju nasi yang bisa kita makan sehari-hari. Perjalanan diawali pertama kali petani mengolah tanah untuk menanam padi. Petani mengolah sawah dengan dibajak. Selain menggunakan tenaga sapi untuk mengolah tanah, banyak juga petani yang menggunakan traktor. Pada kegiatan ini terjadi interaksi antara manusia dengan alam. Petani juga menyemai benih padi di sebuah petak sawah yang tanahnya telah diolah. Lahan penyemaian padi biasanya berupa petak-petak. Benih padi yang sudah siap tanam dikumpulkan menjadi beberapa ikatan. Kemudian tiap ikatnya akan diedarkan ke petak-petak sawah. Halaman 1 2 3 Post Views 1,644 Pos terkaitKunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD Halaman 206, Kegiatan ProjekKunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD Halaman 200 dan 201, Lestarikan Sungai dengan ProkasihKunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD Halaman 196, Kompetisi Pembuatan SlimeKunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD Halaman 191 dan 192, Pasar Tradisional Muara KuinKunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD Halaman 186 dan 187, Lomba Seni Mempererat PersatuanKunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 Halaman 174 175 176 177 181, Subtema 3 Pembelajaran 6

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam didenfisikan sebagai agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada junjungan Nabi kita Rasulullah SAW, untuk mengatur segenap urusan manusia, baik berkaitan hubungan dengan Allah (ibadah dan aqidah), hubungan dengan sesama manusia (muamalah, uqabat atau sanksi), dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri, untuk itu kami sebagai penulis mengangkat sebuah Setiap daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat atau legenda yang bersifat fiktif dan nyata pada zaman dahulu, cerita ini diwariskan secara turun-temurun secara lisan dari sebuah kejadian yang terjadi pada masyarakat pada zaman tersebut. Kamu mungkin lebih mengenalnya sebagai dongeng, akan tetapi terlepas dari itu fiktif atau nyata, cerita-cerita legenda ini juga mengandung ajaran moral yang dapat diambil, selain itu juga bisa sebagai penghibur. Apa itu Cerita Legenda Cerita legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang berhubungan dengan peristiwa sejarah dan mengisahkan kehidupan seorang tokoh, peristiwa, kejadian atau suatu tempat. Legenda merupakan sebuah cerita prosa rakyat yang diasumsikan benar-benar terjadi secara sejarahnya, walaupun seringkali mengalami distorsi sehingga tidak sama dengan cerita aslinya. Menurut Jan Harold Brunvand terbagi menjadi 3 kelompok cerita legenda sebagai berikut Cerita legenda keagamaan yang menceritakan tentang tokoh-tokoh agama, tentang hal luar biasa yang terjadi yang diceritakan dalam kitab suci tertentu. Cerita legenda alam gaib menceritakan dunia supranatural yang berkaitan dengan kepercayaan atau pengalaman seseorang tentang dunia gaib Cerita legenda perorangan yang menceritakan tokoh tertentu di suatu daerah, umumnya kisahnya menceritakan keterkaitan dengan tempat tinggal atau asal suatu nama tempat di suatu daerah Legenda Batu Babi dan Anjing Cerita Rakyat dari Kalimantan TengahOleh Noorhadi Terlihat sebuah jukung membelah air. Seorang laki-laki dengan tenang mengayuh dayung. Laki-laki itu berumur kira-kira 30 tahun. Wajahnya memperlihatkan ketenangan. Matanya teduh, meskipun tampak kelelahan samar di wajahnya. Seekor anjing tegak berdiri di ujung depan perahu mengamati sekeliling dengan ekor mengibas ke kiri kanan, layaknya seorang panglima yang mengawasi anak buahnya. Anjing itu bangga karena menjadi pengawal bagi tuannya. Senja keemasan segera menghilang dari langit saat perahu kecil itu menepi ke daratan. Dengan lompatan kecil, anjing tadi mendarat dengan mulus di atas tanah. Sementara, laki-laki itu naik ke daratan lalu menarik perahu ke daratan dan mengikatkan tali yang terkait di perahu ke sebuah tonggak kayu yang sengaja ditancapkan di pinggir danau itu. Danau Sembuluh namanya, sebuah danau yang cukup luas dan dalam. Berbagai macam ikan hidup di dalamnya sebagai sumber penghidupan penduduk di sekitarnya. Secukupnya untuk keperluan sehari-hari, selebihnya dijual dalam keadaan segar dan dijemur untuk dijadikan ikan kering berlumuran garam. Sebuah rumah berdiri tak jauh dari tepi danau yang dihuni oleh seorang laki-laki dan anjingnya. Tampak rumah itu sudah sangat lama didirikan. Terlihat beberapa lubang di dinding yang terbuat dari papan kayu dan warna kayunya pun sudah berubah. Lapuk. Rumah panggung berdinding papan dan beratap daun rumbia. Rumah yang tidak terawat. Bertebaran daun kering di halaman depan, samping maupun belakang. Sumber “Legenda Batu Babi dan Anjing”. Rumah Belajar, Diakses pada 10 Maret 2023Burung Ajaib Cerita rakyat dari Kutai, Kalimantan TimurOleh Dina Alfiyanti Fasa Suatu pagi, cuaca di Kerajaan Rimba Belantara terlihat cerah. Penghuninya adalah binatang dari berbagai jenis yang berperilaku seperti manusia. Setiap jenis binatang memiliki raja masing-masing. Pemegang kedudukan tertinggi adalah Pemimpin Agung yang dijabat oleh Raja Pelanduk. Sesuai dengan namanya, kerajaan itu terletak di kawasan hutan belantara yang dikelilingi lautan luas. Pohon-pohon besar berdiri kokoh di pinggir-pinggir negeri yang menjadi gerbang masuk ke kawasan Kerajaan Rimba Belantara. Makin ke dalam makin pekat dan gelap oleh rimbunan dedaunan. Negeri itu berbukit-bukit dan jarang didatangi manusia. Di belakang bukit sebelah barat rombongan rusa yang dipimpin rajanya tengah merumput. Di atas pohon-pohon besar sekawanan monyet bergelantungan tengah makan buah-buahan. Begitu pula burung-burung ikut merubung pohon senduru yang tengah berbuah. Sementara di bawah pohon, pasukan singa tengah bermalasmalasan. Setelah memegang tampuk kekuasaan, Raja Pelanduk berhasil menyelesaikan konflik antarbangsa binatang di Kerajaan Rimba Belantara yang sangat luas itu, misalnya konflik antara bangsa Semut dan Gajah, konflik Serigala dengan Kambing, serta konflik Kera dengan Singa. Semua persoalan dalam kerajaan itu, satu per satu, bisa diselesaikannya dengan baik. Dengan kecerdikannya sebagai Pemimpin Agung, Raja Pelanduk bisa memecahkan setiap persoalan yang muncul di kerajaannya. Dengan kebijaksanaannya, semua persoalan ditangani dengan baik. Walaupun dia bersikap baik, dia tidak segan-segan bersikap tegas jika keadaan mengharuskan seperti itu. Dia pun bisa bersikap menghibur jika suasananya cocok untuk itu. Gambaran pelanduk yang cerdik, bijaksana, tegas, dan lucu benar-benar sesuai dengan kenyataannya. Untuk itu, Raja Pelanduk atau Pemimpin Agung terkenal di seluruh negeri dan mendapat kepercayaan penuh dari rakyatnya, bangsa binatang. Akhir-akhir ini Pemimpin Agung banyak termenung di singgasana kebesarannya, sebuah batu marmer mengkilap yang dikhususkan untuknya. Waktu begitu cepat berlalu. Kejayaan masa lalu Kerajaan Rimba Belantara segera berganti. Mmm … mengapa semuanya begitu cepat? Dulu sepanjang mata memandang hanya kehijauan dan kesuburan. Kini semua itu terkikis secara perlahan. Pohon-pohon di bukit mulai meranggas. Sumber “Burung Ajaib”. Rumah Belajar, Diakses pada 10 Maret 2023Kisah Terjadinya Danau Makete dan Danau Galelo Kisah ini merupakan lanjutan dari cerita tentang asal-usul nama Danau Lina serta timbulnya pulau-pulau di depan Tobelo. Kita kembali lagi kepada Sultan Gajadean yang bernama Kobubu dan saudara perempuannya Mama Ua. Kobubu kini telah dewasa, tapi belum beristri. Pada suatu hari ia mendapat wangsit/ilham bahwa ada seorang putri dari kayangan yang berdiam di Galela. Dia berangkat ke sana, dan setelah bertanya ke sana ke mari, bertemulah dia dengan putri tersebut di suatu kampung yang bernama Gobula di Galela. Menurut cerita, putri ini adalah anak Sultan Tidore yang hamil di luar nikah sehingga sultan bermaksud membunuhnya. Karena itu dia melarikan diri dan sampailah di Seli di mana dia melahirkan bayinya. Bayi tersebut ditinggalkan di Seli, kemudian meneruskan perjalanannya sampai ke Galela. Beberapa kali Kobubu pergi ke Galela dan bertemu dengan putri tersebut, sehingga akhirnya dia jatuh cinta dan berhasil menga wini- nya. Sesudah nikah, untuk sementara waktu dia tinggal di Galela, sampai akhirnya setelah cukup lama di Galela dia bermaksud untuk kembali ke Tobelo dengan memboyong istrinya. Namun orang Galela tidak semudah itu melepaskannya pergi sebelum dia memberi ganti rugi, mengingat bahwa putri tersebut telah lama mereka pelihara. Kobubu kemudian bertanya apa yang harus diberikan sebagai ganti rugi. Mereka lalu minta diberikan sebuah telaga danau kalau dapat, sebab selama ini mereka sangat kekurangan air. Kobubu menyetujui usul itu, lalu kembalilah ia ke telaga Lina, mengambil air danau itu dengan sebuah batok tempurung kelapa. Sesampai di Galela, air dalam batok tersebut ditumpahkan ke tanah dan berubahlah menjadi sebuah telaga danau, namun karena dirasakannya terlalu kecil, mereka minta dibuat yang lebih besar. Danau tadi dinamakan Danau Makete, karena Kecil. Kembali pula Kobubu ke Danau Lina, dan menampung air dalam sehelai daun teratai serta ditumpahkannya ke tanah. Maka berubahlah air itu menjadi Danau Galela. Setelah selesai melaksanakan tuntutan ganti rugi tersebut, pulanglah Kobubu ke Tobelo bersama istrinya. Bagairnana dengan Marna Ua? Setelah saudara laki-lakinya menikah, dia menghilang dan menurut cerita dia muncul di Loloda bagian barat Halmahera Utara. Sumber “Cerita Rakyat Maluku”. Diakses pada 10 Maret 2023Raja Subrata Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Ririen Ekoyanantiasih Di negeri Banjarharja bertahtalah seorang raja yang bernama Raja Subrata. Permaisurinya bernama Dewi Susilawati. Raja Subrata mempunyai dua orang putra mahkota yang bernama Pangeran Aditya dan Pangeran Yuda. Pemerintahan Raja Subrata dibantu oleh seorang patih yang bernama Patih Jaya. Berkat kejujuran dan ketekunannya, ia menjadi tangan kanan raja. Hal itu membuat iri hati Ki Tua. Ki Tua adalah seorang juru tenung kerajaan. Ia dipercaya menjadi ketua juru tenung di kerajaan karena ramalannya selalu tepat. Kepandaian Ki Tua sangat terkenal, tetapi tidak didukung oleh sikap yang baik. Ia selalu iri kepada orang lain, terlebih-lebih kepada Patih Jaya. Suatu hari raja mengeluarkan pengumuman. Rakyat Banjarharja berkumpul di lapangan, hendak mendengarkan keputusan raja yang akan disampaikan oleh Patih Jaya. “Demikian tadi putusan Raja, wahai rakyatku semuanya. Jadi, mulai hari ini janganlah kalian menyembah berhala lagi, tetapi menyembah dan memohon pertolonganlah kepada Tuhan Yang Mahakuasa,” kata Patih dengan suara keras dan tegas. Raja Subrata ingin rakyatnya percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, Tuhan yang menciptakan alam semesta ini beserta seluruh penghuninya. Keputusan raja tersebut membuat sebagian orang merasa tidak aman, terutama para juru tenung. Sumber “Raja Subrata”. Diakses pada 10 Maret 2023Lipi Poleng Tanah Lot Cerita Rakyat dari BaliOleh I Nyoman Argawa Terus berjalan menyusuri tepi pantai selatan menuju ke arah tenggara, akhirnya tibalah beliau di sebuah tempat, yaitu Alas Kendung. Areal hutan yang tak terlampau luas ini disesaki tumbuhan pohon kendung, yang tinggi dan besar pula. Dang Hyang Nirartha melakukan yoga semadi di tempat ini seraya memohon petunjuk untuk menemukan sinar yang pernah dilihatnya. Ketika itulah datang Bendesa Beraban menemui Dang Hyang Nirarta menyampaikan bahwa tanaman padi di wilayahnya dilanda wabah penyakit. Dang Hyang Nirarta menjelaskan bahwa wabah itu disebabkan oleh makhluk bernama Bhuta Bebahung. Beliau lalu menghadiahkan sebilah keris bernama Ki Baru Gajah kepada Bendesa Beraban untuk melenyapkan Si Bhuta Bebahung. Beliau juga berpesan kepada Bendesa Beraban agar membangun pura di tempat tersebut. Pura yang telah dibangun itu diberi nama Pura Luhur Pakendungan. Saat pelaksanaan upacara, keris Ki Barus Gajah agar diberi sesaji dan memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar sirna semua hama yang menyerang tanaman padi mereka. Berdasarkan petunjuk yang diperoleh saat menggelar yoga semadi di Alas Kendung, akhirnya sampailah beliau pada sinar dimaksud. Ternyata sinar itu adalah sebuah sumber mata air tawar yang berada di tengah deburan air laut yang asin. Letaknya hanya beberapa langkah lagi dari Alas Kendung. Tidak jauh dari sumber mata air tersebut, beliau menemukan sebuah tempat yang panorama keindahannya tiada tara. Tempat ini disebut Gili Beo. Gili artinya batu karang’, beo artinya burung’. Jadi, tempat itu adalah sebuah batu karang besar berbentuk menyerupai burung beo. Di sinilah beliau melakukan meditasi dan pemujaan kepada Dewa Baruna, perwujudan Tuhan sebagai penguasa laut. Sumber “Lipi Poleng Tanah Lot”. Diakses pada 10 Maret 2023Asal-Usul Danau Maninjau Cerita Rakyat dari Sumatera BaratOleh Agus Sri Danardana Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka panghulu, panghulu barajo ka mufakat, mufakat barajo ka nan bana, bana manuruik alua jo patui Petitih itu membentangkan struktur pemerintahan menurut adat. Kemenakan dan mamak sama-sama berada dalam hukum adat di nagari. Namun, yang memegang kekuasaan tertinggi tetaplah kebenaran, dilaksanakan menurut alur dan kepatutan. Keputusan sudah dibuat. Bujang Sembilan dan seluruh masyarakat merasa paling benar. Meskipun Datuk Limbatang, baik sebagai mamak maupun datuk kaum itu, telah berusaha meluruskan kesalahpahaman tersebut, masyarakat tetap menganggap Giran dan Siti Rasani bersalah. Matahari telah terbenam. Suasana di kaki gunung itu mencekam. Para penduduk menyalakan obor. Mereka berduyun-duyun menyusuri lereng gunung. Sesampai di mulut kawah, suasana mendadak sepi dan hening. Hanya suara burung gagak yang sesekali terdengar serta suara gemuruh dari dalam kawah. Dengan suara berat Kukuban pun berkata, “Kudun, ambil kain hitam itu, tutup mata mereka!” Dengan sigap Kudun mengambil kain hitam dari tangan Balok. Ia menutup mata adiknya dan Giran dengan kain itu. Suasana kembali hening. Terlihat Bujang Sembilan berbisik-bisik merundingkan sesuatu. Sementara itu, Datuk Limbatang hanya berdiri lunglai di antara kerumunan kaumnya. Ia tak berdaya. Sumber “Asal-Usul Danau Maninjau”. Diakses pada 10 Maret 2023Jaka Prabangkara Cerita Rakyat dari Jawa TimurOleh Fairul Zabadi Jaka Prabangkara adalah putra Raja Majapahit Prabu Brawijaya V yang terlahir dari seorang perempuan keturunan rakyat biasa. Sang raja bertemu dengan ibunda Prabangkara saat sedang menyamar sebagai rakyat biasa untuk mengetahui kondisi rakyat di luar istana. Ketika menyamar, sang Raja mengenakan pakaian rakyat seperti pada umumnya. Biasanya, ia ditemani oleh dua orang pembantu setianya yaitu si Semut dan si Gatel. Setelah lama berkeliling melihat kondisi rakyat, sang Raja merasa lelah dan ingin beristirahat. Kebetulan di dekat sang Raja duduk ada satu rumah milik seorang mantri jagal. Sang Mantri Jagal mempersilahkan kepada sang Raja dan pembantu setianya untuk beristirahat di rumahnya. Tawaran itu diterima dengan senang hati oleh sang Raja. Sang Mantri Jagal memiliki anak perempuan, seorang janda kembang yang cantik. Sang Raja tertarik dengan anak sang mantri tersebut. Terjadilah hubungan percintaan antara raja Majapahit yang sedang menyamar dan putri sang Mantri Jagal. Beberapa bulan kemudian, lahirlah seorang bayi lelaki yang sehat dan rupawan, hasil hubungan percintaan mereka. Bayi tersebut diberi nama Raden Jaka Prabangkara. Sayangnya, sang Raja tidak mau mengakui secara terangterangan bahwa Jaka Prabangkara adalah putranya. Sumber “Jaka Prabangkara”. Diakses pada 10 Maret 2023 Raja Indra Pitara Cerita Rakyat dari Sulawesi TenggaraOleh Rahmawati Dahulu kala, di Kerajaan Burinaga, bertahta seorang raja yang memerintah dengan arif dan bijaksana. Rakyatnya dapat bekerja dengan aman dan tenang sehingga kehidupan mereka sejahtera. Sayangnya, kehidupan keluarga sang raja terasa belum lengkap karena belum hadirnya seorang putra yang diharapkan dapat menjadi penerus kerajaan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh raja dan permaisuri. Tak terbilang banyaknya orang pintar dari berbagai penjuru kerajaan yang dipanggil ke istana untuk mencari penyebab yang membuat raja belum dikaruniai keturunan. “Andaikata Yang Kuasa berkenan memberiku seorang anak, aku akan ikhlas sekalipun tidak melihat jasadnya.” Suara itu terdengar perlahan, tetapi di dalamnya tersirat sejuta kegalauan. Terlihat kemasygulan dalam raut wajah sang raja. “Kanda!” Permaisuri yang sedang duduk menenun terkejut, seketika ia menghentikan tenunannya. “Kenapa, Adinda? Saya kira Dinda mengerti perasaan Kanda. Umur kita kian hari semakin bertambah. Kerajaan ini butuh seorang penerus. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana nasib kerajaan ini jika nantinya kita sudah tua dan belum punya anak.” “Perasaan kita sama, Kanda. Kecemasan, kebimbangan Kanda juga Dinda rasakan. Saya yakin semua ada jalan keluarnya. Kita tidak boleh berputus asa dari rahmat-Nya. Kita harus sabar, Kanda. Kita tidak boleh lelah berdoa dan berusaha. Dinda yakin kalau kita terus-menerus meminta kepada-Nya pasti akan diberi keturunan.” Hari demi hari berlalu. Sebulan sejak percakapan itu, permaisuri pun hamil. Kehamilan permaisuri disambut dengan penuh kebahagiaan. Kebahagiaan tidak saja dirasakan oleh raja dan permaisuri, tetapi juga oleh seluruh rakyat Kerajaan Burinaga. Permaisuri mendapat perlakuan yang sangat istimewa baik dari raja maupun dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Semasa kehamilan tersebut, perhatian dan kasih sayang raja hanya tertuju kepada permaisuri. Apa pun yang ingin dimakan oleh permaisuri segera disiapkan. Sumber “Raja Indra Pitara”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang Cerita Rakyat dari DI YogyakartaOleh Herry Mardiyanto Sudah larut malam, namun Panembahan Senopati masih saja termenung di beranda keraton. Sesekali ia menarik napas panjang, menerawang kegelapan malam. Kegelisahan terus mengendap di dalam hatinya. “Tak usah cemas Ingkang Sinuwun. Hamba setuju dengan rencana perluasan Kerajaan Mataram. Terlebih rencana itu untuk menyejahterakan rakyat Mataram.” Panembahan Senopati memandang jauh ke depan menembus kepekatan malam. Di kejauhan terdengar suara jangkrik berkepanjangan. “Akan tetapi, aku tak ingin terjadi peperangan yang bisa menimbulkan korban,” ujar Panembahan Senopati memecah kesunyian. “Hamba juga sependapat dengan pemikiran Ingkang Sinuwun,” lanjut Ki Gede Panembahan yang tetap duduk di sudut ruangan. Di depannya terletak meja marmer bundar dengan dua cangkir wedang jahe yang masih mengepul hangat. “Lalu, apa yang harus kita lakukan? Bagaimana caranya memperluas wilayah kekuasaan tanpa menyerang kerajaan lain?” Sumber “Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pertarungan Sultan Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun Cerita Rakyat dari BantenOleh Nur Seha Dihikayatkan pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang sultan bernama Sultan Maulana Hasanuddin. Ia adalah sultan pertama di Banten yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Banten. Beliau mendapat gelar Pangeran Sabakingking atau Seda Kinkin, dari kakeknya, yaitu Prabu Surasowan, yang pada masa itu menjabat sebagai bupati di Banten. Sultan Maulana Hasanuddin sendiri adalah putera kedua dari Syaikh Syarif Hidayatullah, putra Pangeran Cakrabuana atau yang lebih dikenal dengan Sunan Gunung Djati yang merupakan salah satu dari sembilan wali wali sanga dan ibunya yang bernama Nyi Kawunganten putri dari Prabu Surasowan. Suatu hari Prabu Surasowan jatuh sakit. Ia menderita penyakit yang sangat parah. Banyak tabib yang didatangkan ke istana untuk mengobati penyakit beliau. Berbagai macam pengobatan dan ramuan dari dedaunan yang didatangkan dari Gunung Karang, Pulosari, Asepan, dan Pinang, tetapi semuanya berakhir sia-sia ”Sudahlah istriku, tidak usah kau cemaskan keadaanku saat ini. Aku pasti sembuh,” ujar Surasowan sambil menggenggam tangan istrinya. “Bukan begitu Paduka, aku sudah berupaya mendatangkan tabib-tabib ternama dari seluruh Banten untuk mengobatimu. Namun, kau tetap saja terbaring di tempat tidur ini. Maafkan aku, Paduka,” ucap istri Prabu Surasowan. Sumber “Pertarungan Sultan Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kisah Datu Diyang Cerita Rakyat dari Kalimantan SelatanOleh Siti Akbari Nun di sana, tampak rumah sederhana yang dibangun di atas sebuah rakit besar. Bangunan itu terlihat hangat dan bersahaja. Dari balik pintu yang terbuka terlihat susunan rumah yang tertata rapi dan bersih. Angin pun tampak bebas keluar masuk lewat jendela yang terdapat di samping kanan, kiri, depan,dan belakang rumah. Di depan rumah lanting tampak ada tumpukan kajang yang telah siap digunakan. Ada tanggui, tikar, dan bakul yang tersusun rapi. Barang-barang itu telah siap untuk dipasarkan. Adapun di samping rumah berjejer bibit-bibit tanaman. Ada bibit berupa bakal pohon. Ada yang merupakan tanaman untuk ramuan obat-obatan. Ada pula tanaman yang merupakan bahan untuk bumbu masak. Seorang perempuan muda asyik memisah akar enceng gondok dari batangnya. Di sampingnya tampak gundukan akar enceng gondok dan gundukan batang enceng gondok. Apabila tampak sekumpulan enceng gondok akan lewat di hadapannya, ia segera berdiri dan mengambil kayu panjang. Diarahkannya kayu panjang ke kumpulan enceng gondok. Setelah berhasil mendekatkan ke pinggir, dengan segenap kekuatan ditariknya kumpulan enceng gondok tersebut ke hadapannya. Ia tampak senang sekali melihat kumpulan akar enceng gondok yang terlihat hitam mengkilat tertimpa cahaya matahari. Daun hijaunya terlihat hijau segar, tambah lagi dengan bunga ungu enceng gondok yang menyembul di antara rumpun-rumpunnya. Sumber “Kisah Datu Diyang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Atuf Sang Penakluk Matahari Cerita Rakyat dari MalukuOleh Rudi Zofid Siapa petarung paling perkasa di seluruh muka Bumi? Orangnya adalah Atuf, lelaki Sifnana yang datang dari Pulau Babar menjadi pahlawan bagi orang Tanimbar. Dia mengalahkan lawannya dalam satu-satunya pertarungan paling dramatis. Lawannya bukanlah sembarang lawan. Bukan juara dunia tinju, juara gulat, atau juara pencak silat. Atuf bertarung melawan Matahari dan dia tampil sebagai pemenang. Tokoh Atuf yang legendaris ini hidup dalam memori masyarakat Maluku Tenggara, khususnya masyarakat yang mendiami Pulau Babar, Selaru, Yamdena, Kei Besar, dan sebagian Nusa Tenggara Timur. Pulau-pulau yang terpisah oleh lautan itu menjadi terhubung karena adanya kesamaan cerita tentang Atuf. Atuf hidup pada zaman purbakala, ketika jarak langit dan bumi sangat dekat. Saking dekatnya, orang di puncak gunung tinggi seakan sanggup menggapai langit dengan lambaian tangan. Pada masa itu, di langit hanya ada Matahari. Bila malam tiba, langit sangat hitam kelam karena belum ada bulan dan bintang-bintang. Bola Matahari berukuran sangat besar dibandingkan dengan Matahari yang ada saat ini. Jarak Matahari dengan bumi pun sangat dekat. Matahari terbit dan terbenam secara tidak teratur. Matahari berlaku seperti makhluk bernyawa sehingga sanggup mengatur pergerakan sendiri dengan seenaknya. Terkadang pada pagi hari, Matahari mengintip saja dari ufuk timur dan tidak menuju ke barat. Akibatnya, orang tidak merasakan adanya senja. Pada hari yang lain, Matahari terbit kemudian berjalan hingga ke atas kepala. Tetapi, setelah itu, kembali lagi ke ufuk timur Sumber “Atuf Sang Penakluk Matahari”. Diakses pada 10 Maret 2023 La Tadamparek Puang Rimaggalatung Cerita Rakyat dari Sulawesi SelatanOleh Andi Herlina Palakka adalah salah satu kerajaan yang cukup makmur, yang diperintah oleh Raja Arung Palakka. Seorang pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Beliau memerintah dengan adil dan bijaksana. Tidak heran jikalau ia selalu disanjung dan dipuja oleh rakyat Palakka. Namun, di balik kesuksesannya menjadi arung, ada hal yang ia gelisahkan. Di usianya yang sudah tua, ia belum memiliki calon pewaris takhta Kerajaan Palakka. Anaknya We Tenri Lawi yang telah dinikahkan dengan La Tompiwanua, seorang keturunan dari Kerajaan Cinnotabi, belum dianugerahi seorang anak. Setiap hari Arung Palakka tanpa bosan-bosannya memohon kepada dewata agar kelak sebelum ia meninggal, ia memperoleh cucu dari garis keturunannya sendiri. Rakyat Palakka pun turut merasakan kegelisahan Arung. Mereka dengan rela dan ikhlas berdoa semoga di istana lahir seorang anak pewaris Kerajaan Palakka. Setelah menunggu selama bertahun-tahun, akhirnya dewata mengabulkan doa arung dan rakyat Palakka. We Tenri Lawi mengandung setelah bertahun-tahun ia menginginkannya. Kabar kehamilan ini menjadi angin segar bagi seluruh rakyat. Mereka berpesta sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terkabulkannya doa-doa yang selama ini mereka panjatkan. Arung Palakka tak kalah senang mengetahui putrinya telah mengandung. Beliau merasa bahwa usahanya untuk terus berdoa kepada pemilik alam ini tidaklah sia-sia. Setiap usaha yang diiringi dengan berdoa suatu saat akan terkabul. Sebagai bentuk rasa syukurnya, Arung Palakka berjanji akan mendidik cucunya menjadi seseorang yang cerdas, jujur, bijaksana, dan adil. Sumber “La Tadamparek Puang Rimaggalatung”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kain Tenun dan Putra Mahkota Cerita Rakyat dari Jawa BaratOleh Menuk Hardaniwati Senja hampir tiba, matahari hampir sampai di ufuk barat. Kerbau dan sapi di sawah yang kering sudah mendekati dusun di bumi Priangan. Anak-anak gembala bermain riang di tengah sawah yang luas terhampar. Uak kerbau dan lenguh sapi yang berkeliaran ke sana ke mari menggambarkan ketenteraman dan kedamaian desa itu. Dari atap tiap-tiap rumah kelihatan asap mengepul ke udara bagai asap rokok seorang raksasa, tanda penduduk sedang mempersiapkan makan malam. Di atas pematang tampak seorang gadis bersama tujuh orang bibinya. Ketujuh bibi gadis kecil itu masih remaja juga. Peria Pokak nama gadis itu. Tawa dan canda mereka menggambarkan kebahagiaan gadis-gadis remaja. Usia Peria Pokak belum genap enam belas tahun, perawakan badannya tinggi semampai. Penampilan Peria Pokak sangatlah sederhana. Peria Pokak adalah anak seorang janda miskin. Ia tinggal bersama ibunya di pinggir desa itu. Kehidupan mereka sangat sederhana. Ibunya hanya seorang pekerja ladang sewaan. Pada suatu hari Peria Pokak disuruh menemani bibi-bibinya ke sumur Lamben. Sebetulnya bukan itu maksud sebenarnya. Ketujuh bibi Peria Pokak ingin melihat pria pujaan mereka. Pria pujaan itu adalah Putra Mahkota kerajaan. Letak sumur itu tidak jauh dari tempat Putra Mahkota bermain. Mereka sengaja mandi dan bermain-main di sumur Lamben agar dapat dilihat Putra Mahkota. Sumber “Kain Tenun dan Putra Mahkota”. Diakses pada 10 Maret 2023 Pendekar Sejati Bukit Matahari Cerita Rakyat dari Sumatera UtaraOleh Salsa Putri Sadzwana Fajar baru saja tiba. Matahari mulai menampakkan dirinya di kaki cakrawala. Semburat sinarnya yang kuning keemasan mulai menerangi seluruh alam. Bari, bocah berusia sepuluh tahun itu mulai menuruni tangga Omo Hada miliknya. Omo Hada adalah rumah adat khas suku Nias yang terdapat di Desa Bawomataluo. Pagi ini, ia berniat menjumpai Ina yang tengah sibuk menumbuk padi di dalam lisung batu. Ia sudah tak sabar ingin memulai hari-hari barunya di Tano Niha, sebutan suku Nias untuk menyebut kampung halaman mereka, Tanah Nias. Ia yakin hari ini adalah waktu yang tepat baginya untuk menyapa dunia barunya ini. Sejak kedatangannya sebulan yang lalu, ia sama sekali belum pernah ke luar rumah walaupun hanya sekadar bercengkrama dengan keluarga barunya. “Bari! Mau ke mana kau? Siapa yang suruh kau ke luar rumah?” teriak Ina yang langsung meletakkan alu, alat untuk menumbuk padi di dalam suatu wadah yang biasanya disebut lisung batu. Ia bergegas menarik Bari kembali ke dalam Omo Hada mereka. “Tapiii Inaa…” Bari pasrah. Ina tetap membawanya kembali ke dalam Omo Hada. Tak peduli ia terus mengerang kesakitan karena cengkeraman tangan Ina yang begitu kuat terhadap lengannya. Sejurus kemudian, Ina langsung mendudukkan Bari di atas kursi kayu. Dorongan tangan Ina yang begitu kuat membuat tubuh Bari terhempas begitu saja di atas kursi kayu itu. Sumber “Pendekar Sejati Bukit Matahari”. Diakses pada 10 Maret 2023 Penunggu Sungai Kapuas Cerita Rakyat dari Kalimantan TengahOleh Entis Nur Mujiningsih Laki-laki berbadan besar dan tinggi itu tidak lagi muda. Usia lakilaki itu sudah tujuh puluh tahun. Rambutnya sudah mulai memutih, kulitnya sudah tampak kendur. Namun, sisa-sisa ketampanannya masih ada. Ia adalah raja yang sangat disegani oleh rakyatnya Baginda raja terkenal sebagai seorang raja yang arif dan bijaksana di Kerajaan Kahayan Hilir, Pulau Mintin. Rakyat hidup rukun dan makmur karena keadilan baginda raja. Kejayaan kerajaan itu pun terkenal ke daerah di sekitarnya. Pagi ini, rinai hujan membasahi Kerajaan Kahayan Hilir. Langit tampak gelap seakan hujan akan turun semakin deras. Suasana ini menimbulkan kepedihan hati Raja Kahayan Hilir. Matanya menerawang jauh. Dipandangilah titik-titik hujan itu. Baginda raja masih belum dapat melupakan kepergian permaisuri yang sangat dikasihinya.“Sanggupkah aku hidup sendiri tanpa didampingi permaisuri?”Kekhawatiran itulah yang membebani pikirannya. Hujan di luar masih turun dengan deras, angin kencang sesekali terdengar derunya. Dipandangilah titik-titik hujan terasa air mata baginda menetes di pipinya. Kenangan demi kenangan bersama permaisuri belum dapat dilupakan. “Siapa yang akan aku ajak berdiskusi tentang masa depan kerajaan ini? Putra-putraku belum dapat diharapkan untuk meneruskan pemerintahan di kerajaan ini?” katanya dalam hati. Sumber “Penunggu Sungai Kapuas”. Diakses pada 10 Maret 2023 Gong Robek yang Bertuah Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara BaratOleh Zaenal Hakim Kisah ini terjadi pada zaman dahulu kala di Desa Ganti, kawasan Sasak NTB. Di sana terdapat seorang laki-laki yang sudah lanjut usia. Istrinya telah lama meninggal dunia akibat sakit. Laki-laki tua ini tidak beristri lagi. Ia takut istri barunya tidak menyayangi kedua anak laki-lakinya. “Kekejaman ibu tiri masih bertebaran di dunia ini!”, demikian yang menjadi alasannya. Kini ia hidup bersama kedua anaknya yang masih kecil. Anak pertama bernama Saleser Gelap dan adiknya bernama Rambulan Purnama. Sumber penghidupan keluarga ini hanyalah mencari ikan. Mereka memasang sebuah bubu di sungai pada waktu malam. Esok paginya bubububu diangkat, maka bergeleparanlah makhluk-makhluk air itu menunggu nasib selanjutnya sebagai makanan manusia. Sungai itu mengalir di sebelah kampung mereka, yaitu Dusun Beleka. Bubunya sering dipasang di suatu tempat yang bernama Lubuk Tibu Nangka. Di tempat itulah mereka anggap paling banyak ikan yang terperangkap bubu. Selama mereka melakukan pekerjaan itu, selalu saja ada ikan yang didapat. Bubunya selalu berisi mujair, ikan mas, lele, belut, dan beberapa jenis ikan lainnya. Ikan-ikan yang terkumpul dijajakan secara bergantian oleh kedua anaknya. Kedua anak itu bergantian berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Ikan-ikan diikat dalam satu rangkaian dengan cara menusukkan satu ujung tali kulit pisang ke dalam insang ikan, yang kemudian ditarik keluar melalui mulutnya. Demikian seterusnya, sehingga dalam satu tali bisa terangkai beberapa ikan. Makin panjang tali makin banyak ikan yang terangkai. “Ikan, ikaaan! Ikan ikaaaan! Bu, ikannya, Bu!” ucap Rambulan Purnama menawarkan. “Ibu tidak punya uang, mari tukar sama beras?!”jawab seorang ibu. “Tukar beras? Boleh!” jawab Rambulan Purnama. Penduduk desa itu sudah mengenal betul cara hidup duda tua dengan anak-anaknya yang piatu itu. Dari hasil penjualan atau penukaran ikan itu mereka bisa memperoleh bahan-bahan sembako untuk dimakan tiap hari. Penduduk kampung merasa kasihan kepada mereka yang mencari nafkah dengan cara menanam pukat di lubuk sungai tersebut. Sumber “Gong Robek yang Bertuah”. Diakses pada 10 Maret 2023 Legenda Bukit Perak Cerita Rakyat dari JambiOleh Ricky A. Manik Alkisah di suatu daerah di pedalaman Muarojambi, di salah satu kabupaten di Jambi, hiduplah seorang penghulu desa yang oleh masyarakatnya begitu dihormati. Penduduk akrab memanggilnya dengan sebutan Datuk Sengalo. Di masa kepemimpinan Datuk Sengalo, masyarakat Desa Datuk Sengalo hidup dengan rukun, aman, dan sejahtera. Masyarakat sangat senang dipimpin oleh Datuk Sengalo yang selalu ramah, tidak angkuh, tegas dalam bersikap, dan menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat. Tak jarang pula Datuk Sengalo mengajak warganya untuk selalu tolongmenolong terhadap warga lain yang sedang mengalami kesusahan. Dalam membangun desanya, Datuk Sengalo juga selalu mengajak masyarakat untuk bergotongroyong. Mereka saling tolong mulai dari membuat jalan kampung, membangun jembatan, membangun rumah warga, bahkan memanen hasil kebun. Selama Datuk Sengalo memimpin desa, kehidupan warga desa selalu dalam keadaan aman sentosa. Masyarakatnya hidup penuh kerukunan dan kedamaian. Belum pernah ada warga yang bertikai satu dengan yang lain. Mereka semua hidup sudah seperti saudara dan keluarga sendiri. Hidup mereka tenteram dan makmur. Selain kearifan dan kebijaksanaannya dalam memimpin sebuah desa, Datuk Sengalo juga dikenal dengan kesaktiannya. Oleh masyarakat di sekitarnya, Datuk Sengalo dipercaya sebagai keturunan sanga atau keturunan sembilan dari keluarga manusia setengah dewa pada masa itu. Belum ada yang dapat menandingi kesaktian Datuk Sengalo. Konon kabarnya hanya peluru senapanlah yang dapat menembus kulitnya. Senjata tajam yang lain seperti keris, pedang, dan tombak tak pernah bisa menembus atau bahkan melukai segaris pun kulitnya. Sumber “Legenda Bukit Perak”. Diakses pada 10 Maret 2023 Hikayat Bayan Budiman Cerita Rakyat dari Kepulauan Bangka BelitungOleh Ekawati Dalam cerita ini disebutlah nama Bayan yang budiman. Bayan adalah nama burung yang dapat berbicara, baik hati, dan memiliki sifat-sifat terpuji seperti layaknya manusia. Ia pun pandai bercerita tentang segala hal yang mengandung hikmah bagi siapa pun yang mendengarnya. Isi ceritanya biasanya berupa nasihat yang bermanfaat, khususnya bagi manusia, seperti cerita tentang anak yang harus berbakti kepada kedua orang tuanya, istri yang harus setia kepada suaminya, dan manusia yang harus selalu berdoa memohon pertolongan Allah, Tuhan semesta alam ini. Ia tidak mau berbuat jahat, keji, dan berbicara yang tidak ada manfaatnya. Oleh karena itulah, ia disebut burung bayan yang budiman. Pada suatu hari sekawanan burung bayan asyik berterbangan dengan bebas. Mereka berkejar-kejaran dan hinggap di satu pohon dan berpindah ke pohon yang lain dengan sukacitanya. Namun, kebebasan mereka tiba-tiba terhenti karena ketika mereka hinggap di salah satu pohon yang sangat besar, sayap-sayap mereka lengket di daun dan ranting pohon itu sehingga mereka pun tidak dapat lagi terbang ke sana kemari. Kawanan burung bayan itu berjumlah seratus ekor, salah satunya adalah Raja Bayan. Sebagai pemimpin, Raja Bayan menyampaikan idenya kepada bayan-bayan yang lain, “Kawankawan, ketahuilah bahwa kita terkena jebakan manusia, tetapi kita harus tetap tenang. Hari sudah malam dan besok pagi manusia yang menjebak kita pasti datang. Ketika dia datang, kita semua harus berpura-pura mati. Tahan napas kalian dan jangan sampai ada yang bergerak. Dia pasti akan mengambil kita satu per satu dan menjatuhkan kita ke tanah. Siapa pun di antara kita yang terlebih dahulu dijatuhkan ke tanah harus tetap diam dan jangan langsung terbang sebelum semuanya jatuh ke tanah.” Bayanbayan yang lain pun mengerti dan berjanji akan menaati perintah raja mereka. Di suatu negeri, hiduplah seorang tua bersama keluarganya. Pekerjaan orang tua itu sehari-hari adalah menangkap burung dan ayam di hutan. Ayam dan burung hasil tangkapannya lalu dijual di pasar. Uang hasil menjual ayam dan burung itulah yang dipakai untuk menghidupi keluarganya. Sumber “Hikayat Bayan Budiman”. Diakses pada 10 Maret 2023 Sabeni Jawara dari Tanah Abang Cerita Rakyat dari DKI JakartaOleh Lustantini Septiningsih Sejak kepergian sang suami, perempuan itu harus mengasuh dan membesarkan dua anak laki-lakinya. Setiap hari dia harus bekerja keras untuk menghidupi kedua anaknya. Dua anak laki-laki itu, Rojali dan Somad, tergolong dewasa. Namun, mereka belum berpikiran dewasa. Mereka belum menyadari jika ibunya telah tua. Kehidupan mereka pun miskin. Mereka sehari makan dan sehari tidak. “Rojali dan Somad, anakku,” sapa sang Ibu. “Iya, Nyak,” jawab Rojali dan Somad serentak. “Kemari, Nyak ingin bicara. “Ya, Nyak,” jawab Rojali. “Duduklah kalian!” kata ibunya melanjutkan pembicaraan. Rojali dan Somad pun segera duduk. “Bagaimana, Nyak?” tanya Rojali. “Ya, Nyak. Apa yang ingin Nyak sampaikan kepada kami?” sahut Somad. “Begini, Nyak ingin menyampaikan sesuatu. Namun, Nyak khawatir jika yang Nyak sampaikan menjadi beban kalian.” “Sampaikan saja, Nyak!” pinta Rojali. Beberapa saat kemudian dengan perlahan ibunya mengungkapkan isi hatinya “Semakin hari usia Nyak semakin tua. Tidak kuat lagi Nyak mencari makan buat sehari-hari. Nyak mengharapkan kalian dapat menggantikan Nyak mencari nafkah.” Sumber “Sabeni Jawara dari Tanah Abang”. Diakses pada 10 Maret 2023 Gatotkaca Satria dari Pringgadani Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Lustantini Septiningsih Dewi Arimbi, istri Raden Werkudara, sedang hamil tua. Para prajurit Pringgadani siang malam selalu berdoa. Mereka berharap sang Ratu melahirkan dengan selamat. Ketika suasana sangat hening, Dewi Arimbi melahirkan seorang bayi laki-laki. Keluarga kerajaan bergembira, terutama Raden Werkudara karena keinginannya untuk mempunyai seorang anak laki-laki terkabul. Bende, gong kerajaan dipukul tiga kali sebagai tanda itu, para prajurit Kerajaan Pringgadani berkumpul. Saat akan dilakukan pemotongan tali pusar, tali pusar bayi itu tidak mempan dipotong dengan pisau. Keanehan itu membuat semua orang cemas. Prabu Sri Batara Kresna meminta Prabu Puntodewo memotongnya dengan pusaka andalan Pandawa. Prabu Puntadewa mendekati bayi itu dengan membawa pusaka untuk memotong tali pusarnya. Namun, pusaka itu juga tidak sanggup untuk memotongnya Prabu Sri Batara Kresna merasa penasaran. Ia menyuruh Raden Harjuna memotong tali pusar bayi itu dengan pusaka andalannya. Namun, pusakanya pun tidak mampu untuk memotong tali pusar bayi itu. Sumber “Gatotkaca Satria dari Pringgadani”. Diakses pada 10 Maret 2023 Kisah Persahabatan antara Pulau Haruku dan Pulau Seram Cerita Rakyat dari MalukuOleh Nita Handayani Hasan Desa Haruku adalah desa yang tenteram dan damai. Masyarakatnya hidup berdampingan dengan damai. Jika salah satu orang tertimpa musibah, anggota masyarakat yang lain langsung menolongnya. Desa Haruku juga memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Hasil hutannya sangat kaya, begitu pula hasil lautnya. Mata pencaharian masyarakat Haruku ialah berkebun dan bertani. Biasanya mereka membuka lahan perkebunan di dalam hutan. Tanaman-tanaman yang mereka tanam berupa umbi-umbian, sayur-mayur, dan buah-buahan. Hasil dari berkebun mereka bawa ke Kota Ambon untuk dijual di sana. Hari itu Dominggus akan pergi ke kebun untuk memanen buah durian. Beberapa hari sebelumnya, ayah dan pamannya sudah pergi untuk memanen durian. Mereka sempat mengajaknya, tetapi melihat istrinya yang sedang sakit, Dominggus mengurungkan niatnya. Pada pagi hari itu, setelah melihat keadaan istrinya mulai pulih, dia memberanikan diri untuk meminta izin kepada istrinya. “Istriku, aku mau pergi memanen durian di kebun. Mungkin setelah tiga hari aku baru pulang. Jangan lupa minum obatmu.” “Baiklah, berhati-hatilah semoga perjalananmu lancar. Aku akan mempersiapkan bekalmu selama di hutan. Tunggulah sebentar, akan kuuntai ijuk menjadi cincin agar dapat kau hadiahkan kepada Buaya Learissa Kayeli,” kata Marice kepada suaminya. Ada rasa khawatir dan sedih dalam hatinya. Namun, dia harus melepaskan suaminya karena pada musim durian masyarakat akan mendapat banyak keuntungan dari penjualan durian. Uang yang diperoleh dapat digunakan untuk biaya hidup sehari-hari. Sumber “Kisah Persahabatan antara Pulau Haruku dan Pulau Seram”. Diakses pada 10 Maret 2023 Jaka dan Naga Sakti Cerita Rakyat dari Jawa TimurOleh Dina Alfiyanti Fasa “Bagaimana nasib pemuda itu? Apakah ia berhasil? Sudah hampir sehari ia pergi. Semoga ia dapat mengalahkannya. Namun, bagaimana bila ia tidak berhasil? Apa yang harus kulakukan? Bagaimana nasib putriku?” batin Prabu Arya Seta cemas. Prabu Arya Seta tampak gelisah. Sudah sejak pagi Prabu Arya Seta hanya berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Ia tidak ingin diganggu. Ia telah memerintahkan semua orang di kerajaan untuk tidak mengganggunya seharian ini. Tidak ada yang mempertanyakan perintah Prabu Arya Seta karena mereka memahami perasaannya. Prabu Arya Seta sedang memikirkan nasib seorang pemuda yang sedang bertarung di gua kaki Gunung Arga Dumadi. Apa pun hasil pertarungan itu akan sangat memengaruhi keadaan putrinya, Putri Ayu Rara Kemuning, dan dirinya. Ia sangat berharap pemuda itu dapat memenangkan pertarungan agar keadaan di kerajaan kembali normal. Sudah berbulan-bulan ini kerajaan tidak dihiasi keceriaan Putri Kemuning. Ia tidak dapat keluar kamar karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk keluar kamar. Ia terkena penyakit yang tidak biasa dan membuatnya malu untuk bertemu dengan orang lain. Hanya seorang pelayan yang dapat bertemu dengannya karena harus melayaninya makan dan mandi. Sumber “Jaka dan Naga Sakti”. Diakses pada 10 Maret 2023 Sari Gading Cerita Rakyat dari Jawa TengahOleh Harlina Indijati Di suatu perkampungan hidup kakak beradik yang bernama Cendana dan Cendini. Mereka sudah lama hidup sebagai yatim piatu. Cendana sangat menyayangi adiknya, Cendini. Walaupun masih anakanak, Cendana sudah dapat menanam padi untuk keperluan hidupnya. Selain menanam padi, dia juga menanam buah-buahan dan sayursayuran. Pisang dan pepaya ditanam di sela-sela pematang sawah. Oleh karena itu, semua kebutuhan makanannya sudah tercukupi dari sawah dan kebunnya sendiri. Tubuh Cendana sangat kekar dan kuat sehingga ia bisa menebang pohon. Ia juga rajin mengumpulkan kayu bakar untuk piranti memasak. Cendini juga telah tumbuh menjadi anak perempuan yang cantik. Rambutnya panjang, wajahnya bulat panjang, dan matanya bersinar. Cendini sangat rajin membantu kakaknya. Cendini dan Cendana masih tergolong anak-anak, tetapi pemikirannya sudah seperti orang dewasa karena keadaan yang dialaminya. Cendini dan Cendana selalu bangun pagi sebelum fajar menyingsing. Kadang-kadang sebelum berangkat ke sawah, Cendana dan Cendini memberi makan ayam yang dipeliharanya terlebih dahulu. Kedisiplinan Cendana dan Cendini itu yang menyebabkan ayam miliknya selalu bertelur setiap hari. Cendini membantu Cendana membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sela-sela padinya. Cendini juga memetik daun singkong yang masih muda untuk dimasak. Kerajinan dan kedisiplinan Cendana dan Cendini menyebabkan padinya tumbuh subur. Selain menanam padi, Cendana juga menanam ubi dan jagung. Sumber “Sari Gading”. Diakses pada 10 Maret 2023 Legenda Condet Cerita Rakyat dari DKI JakartaOleh Azhar z9X1.
  • l43coy4dfw.pages.dev/323
  • l43coy4dfw.pages.dev/135
  • l43coy4dfw.pages.dev/397
  • l43coy4dfw.pages.dev/150
  • l43coy4dfw.pages.dev/374
  • l43coy4dfw.pages.dev/77
  • l43coy4dfw.pages.dev/201
  • l43coy4dfw.pages.dev/287
  • l43coy4dfw.pages.dev/230
  • karangan narasi kisah padi dari sawah ke meja makan